Kamis, 14 April 2016

selayang pandang tugas psikologi pendidikan

TUGAS
REVIEW SELAYANG PANDANG
 Diampu oleh: Dra Indra Ratna K W




DISUSUN OLEH:
TRIA SEPTIYANI                                      14081036


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Akhir semester, mata kuliah Psikologi pendidikan.
Penulis selalu berterima kasih kepada dosen pengampu Ibu Indra Ratna Kusuma Wardani, Msi. Yang telah susah payah memberikan jam tambahan demi membantu mahasiswa (merevisi tugas supaya mahasiswa tidak mengalami kesalahan). Penulis sangat menghargai usaha dosen yang sangat simpatik terhadap  mahasiswa demi membantu, mendewasakan serta mendidik mahasiswa dalam mencapai tujuan hidup, maka dari itu penulis mendapat semangat untuk tidak ingin mengecewakan dosen yang telah bersemangat dalam mendidik dan mendewasakan mahasiswa.Di dalam pendidikan selayaknya harus ada timbal balik antara pendidik dan peserta didik.Penulis menyadari bahwa karya tulisnya masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karenaitu penulis selalu memohon kritik serta saran kepada semua pihak demi memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari karya tulis penulis.Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.



Yogyakarta, 12april 2015






BAB 1
PENDAHULUAN
1.1                                                                                                                                                                Latar Belakang Masalah
Seringkali kita masih tidak mengerti mengenai Psikologi danilmu pendidikan itu sendiri.psikologi dan ilmu pendidikan itu tidak akan dapat dipisahkan satu sama lain. Mengapa?Karena keduanya mempunyai hubungan timbal balik yang saling berikatan.Karena begitu eratnya tugas antara psikologi dan ilmu pendidikan ini, kemudian lahirlah suatu subdisiplin psikologi pendidikan (educational psychology).Reber (1988) menyebut psikologi pendidikan sebagai subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori-teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam proses belajar mengajar, pengembangan dan pembaruan kurikulum, dan penyelenggaraan pendidikan keguruan. (dalam Sobur,2003:71)
namun berhubung kita mempelajari mata kuliah psikologi pendidikan kita dapat mempelajari dan memahami Ilmu Psikologi pendidikan dengan cara mengembangkan persepsi kita dan memperluas wawasan kita tentang proses pendidikan. masih banyak sekali hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran terutama dari sisi mahasiswa. Di saat proses perkuliahan berjalan suasana di dalam kelas terlihat sangat pasif, mahasiswa hanya menjadi pendengar setia, bahkan terkadang dosen harus menunjuk agar mahasiswa aktif dikelas.memang ada beberapa mahasiswa yang aktif tetapi jumlahnya tidak sepadan dengan mahasiswa yang pasif sehingga terkadang membuat proses pendidikan tertunda sesaat. dengan memahami pendidikan dan proses pendidikan diharapkan mahasiswa dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman argument-argumen mengenai Psikologi dan ilmu pendidikan serta dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran diarea pendidikan, berikut beragam problematikanya.




1.2                                                                                                                                                                Rumusan Masalah
Dalam rumusan masalah ini, penulis akan membahas dan mereview beberapa materi yaitu:
1.               Selayang Pandang
2.                    Prolog (dalam replika dan Syah)
3.                    Perbedaan Individual dan Prinsp-prinsip Perkembangan dalam proses Belajar
4.     Ikhwal Belajar & kaitannya dengan proses Pendidikan
5.              Ikhwal Mengajar & kaitannya dengan proses Pendidikan
                                                                                                                       

1.3    Tujuan dan Manfaat
a.     Tujuan
Adapun tujuan penulis mereview materi tersebut diatas adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai dunia pendidikan terutama proses belajar mengajar, kemudian untuk mengetahui ruang lingkup dan penerapan kaidah dalam psikologi pendidikan.
b.      Manfaat
Beberapa manfaat yang penulis dapatkan setelah melakukan review materi tersebut adalah menambah pengetahuan dan pemahaman argument-argumen mengenai Psikologi dan ilmu pendidikan serta dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran diarea pendidikan, berikut beragam problematikanya.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Selayang Pandang                                           
·                                                                                                                                                           Review
Disadur oleh warsono (2003) pendapat pakar didunia yang menyatakan “Education cura personalis est” pedagoni ini mengutamakan Pendekatan hati. Dalam hal ini pendidik (dan  Lembaga pendidikn) diharapkan mendidik siswanya terutama dengan hatinya, sehingga perhatian pada tiap pribadi manusia menjadi penting, yang kelak pada gilirannya diharapkan akan dihasilkan pribadi-pribsadi yang beradab, berbudaya dan cint a damai.
·                                                                                                                                                           Analisis
Dalam kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan mengutamakan penekatan hati agar mampu mendidik siswanya terutama dengan hatinya, sehingga perhatian pada tiap pribadi manusia menjadi penting, yang kelak pada gilirannya diharapkan akan dihasilkan pribadi-pribadi yang beradab tidak hanya menjadi manusia bagi dirinya sendiri, tetapi menjadi manusia bersama yang berbuaya dan cinta damai. Menjadi manusia bagi orang lain berarti mengembangkan toleransi, solidaritas, dialog, dan kerjasama dengan orang lain. Menjadi manusia bagi orang lain , menurut woytila(dalam warsono 2003). Oleh karena itu masing-masing individu dengan segala keunikannya: fisik, latar belakang sosial, budaya, suku, etnik, dan agama harus dihormati (psikologipendidikanpun menekankan itu).
·                                                                                                                                                           Kritik dan Saran
Dalam pembahasan ini menurut penulis tidak terdapat kritik dan saran terhadap dosen karena penjelasan dosen sangat mudah dipahami, dan teliti di dalam menjelaskan materi-materi yang menurut mahasiswa sulit, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah memahami materi-materi dan dosennya juga dapat membuat aktif dalam kelas sehingga proses pembelajaran menjadi efisien.



2.2   Prolog
·                                                                                                                                                           Review
Proses Belajar dan mengajar
Dari kaca mata filsafat pendidikan modern yang melandasi kurikulum, siswa lebih dianggap sebagai subjek atau orang yang sudah tahu sesuatu (walau mungkin belum sempurna), dan melalui pendidikan siswa dibantu agar lebih aktif mengembangkan diri. Dalam hal ini, siswa dan guru saling belajar, saling membantu serta saling menghargai (suparno,2000).

·                                                                                                                                                           Analisis
Dalam kutipan diatas, menurut penulis  dapat disimpulkan pengetahuan merupakan  pembentukan siswa belajar lewat interaksi dengan materi yang dipelajari atau pengalaman baru melalui indera. Namun tidak hanya siswa belajar,  tetapi siswa dan guru harus saling belajar yang dinteraktifkan dengan diwarnai rasa saling percaya dan saling menghormati,diantara pendidik dan peserta didiknya. Dalam hal ini, guru tidak dapat memaksakan “pengetahuan”-nya kepada siswa karena dalam proses belajar dan mengajar guru dituntut untuk melibatkan siswanya Melalui pendekatan hati yaitu saling menghargai. Dengan begitu, diharapkan proses belajar dan mengajar menjadi efektif dan menghasilkan pribadi-pribadi yang beradap, berbudaya, dan cinta damai.
·                                                                                                                                                           Kritik dan Saran
Menurut penulis, dalam bab Prolog ini tidak terdapat kritik dan saran yang khusus untuk dosen pengampu dan sumber buku refrensinya. Karena dalam bab ini dosen telah menyampaikan materi-materi dengan sangat jelas dan kritis, sehingga mahasiswa benar-benar paham mengenai materi tersebut dan proses belajar mengajar menjadi efektif dikarenakan dosen menerangkat secara jelas dan kongkrit.


BAB III
A.                                                                                                                                                    Perbedaan individual
Keragaman kecakan dan kepribadian
diantarakeragaman psikologis yang penting untuk dipahami dan dimiliki oleh setiap individu yaitu kecakapan/kecerdasan dan kepribadiannya. Kecakapanberkaitan erat dengankualifikasi inteligensi dari perilaku individu, kepribadian menunjukan kepada kualitas total perilaku individu yang tampak dalam penyesuaian dirinyasecara unik terhadap lingkungan sekitar. Adapun yang dimaksud unik disini ialah menjelaskan bahwa kwalitas prilaku itu bersifat Khas sehingga dapat dibedakan individu yang satu dengan yang lainnya. Keunikan ini didukung oleh sruktur organisasi ciri-ciri jiwa raganya (psychophysical system) yang terbentuk secara dinamis. Karakteristik jiwa raga tersebut saling berhubungan dan berpengaruh/ interdependensi satu sama lain sehingga mewujudkan suatu sistem yang akan mewarnai dan menentukan kwalitas tindakan/ prilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
ANALISIS
Kepribadian individu sebagai kesan yang paling menonjol atau paling kentara yang ditunjukan seseorang terhadap orang-orang lain  maka, seseorang mungkin disebut memiliki”kepribadian agresif” atau “kepribadian penurut” atau “kepribadian penakut” disitu penulis memilih satu adribut atau kwalitas yang paling Khas pada subyek dan agaknya merupakan bagian penting dari keseluruhan kesan yang ditimbulkan pada orang-orang lain sehingga kepribadian orang tersebut dikenal dengan istilah itu. Kepribadian biasanya dilukiskan sebagai baik atau buruk. SSebagai contoh: guru yang menyebutkan bahwa seorang siswanya memiliki masalah dalam keterampilan-keterampilan kreatifitas namun  seorang siswa tersebut mampu ekspresikan keterampilan-keterampilannya dibidang sosial  dengan demikian  kepribadian merupakan organisasi dinamik dalam individu atau sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas dengan lingkungannya.
KRITIK DAN SARAN
Pembahasan yang ada pada materi individual defferences di ulas dengan sangat jelas dan juga disertai dengan contoh sehari-hari, selain itu juga, kata-kata sukar yang ada pada materi telah di sertai dengan pengartian-pengertiannya sehingga mempermudah pembaca di dalam memahami isi bacaan.
Tidak ada kritik serta saran terhadap materi, karena, menurut penulis isi materi sudah sangat lengkap dan mudah untuk di mengerti.
Pada bagian ini dosen menjelaskan inti sari dari materi yang di bahas, menerangkan garis besar dari materi yang dibahas dengan melibatkan mahasiswa dalam memahami isi materi serta menganalisis kasus-kasus yang di berikan oleh dosen.Maksud dosen dalam melibatkan mahasiswa untuk menganalisis kasus-kasus yang di berikan yaitu untuk memancing mahasiswa supaya aktif dalam mengemukakan pendapatnya, walau dosen masih harus menunjuk.
          Tidak ada kritik dan saran terhadap dosen dikarenakan dalam menjelaskan isi materi sangat mudah untuk di pahami dan di mengerti, hanya saja dalam segi mahasiswa yang kurang memahami keinginan dosen untuk aktif dikelas sehingga Proses Belajar Mengajar (PBM) yang seharusnya diterapkan masih belum bisa berjalan.
B.      PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN DALAM PROSES BELAJAR
Ragam Perkembangan
Menurut perspektif psikologi pendidikan, maka perkembangan mencakup ranah-ranah Psikofisik (konatif-kognitif-afektif) yang terkait langsung dengan aktivitas belajar siswa. Adapun proses perkembangan tersebut meliputi: motorik (perolehan aneka ragam ketrampilan fisik), kognitif (perkembangan fungsi intelektual/ kecerdasan intelektual), dan afektif/ sosial-moral (perkembangan mental yang terkait dengan perubahan cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, secara personal maupun sosial.
ANALISIS
Secara singkat, perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan kearah yang lebih maju. Sedangkan pertumbuhan sendiri (growth) berarty tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan a stage of development (mcleod, 1989).
Pembahasan mengenai perkembangan ranah-ranah psiko-fisik pada bagian ini akan menyusun fokuskan pada proses-proses perkembangan yang pandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa. Proses-proses perkembangan tersebut meliputi:
1.      Perkembangan motor(motor develoment), yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor skills)
2.      Perkembangan kognitif (cognitive devopment), yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan/ kecerdasan otak anak
3.      Perkembangan sosial dan moral (social and moral develoment), yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak berkomunikasi dengan orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.

KRITIK DAN SARAN
Dalam pembahasan ragam perkembangan menurut penulis tidak terdapat kritik dan saran terhadap dosen karena penjelasan dosen sangat mudah dipahami serta dosen pengampuh juga telah memberikan referensi  buku, sehingga mahasiswa lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh dosen dan dosenpun memberikan waktu kepada mahasiswanya untuk bertanya.


BAB IV
IKHWAL BELAJAR DAN KAITAN DENGAN PSOSES PENDIDIKAN
Hubungan antara belajar, memori, dan pengetahuan sangat erat dan tidak mungkin terpisahkan. Memori (ingatan) sesungguhnya adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus (storage system), yakni sistem penyimpanan informasi/pengetahuan yang  terdapat diotak manusia. Memori juga diartikan sebagai proses mental yang mencangkup pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan.

ANALISIS
Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi, Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
Memori sangat penting untuk pembelajaran karena mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan mendapatkan kembali informasi yang berkaitan dengan pengalaman sebelumnya, Dengan memiliki kemampuan untuk mempelajari dan mengingat , otak manusia sebetulnya membedakan antara fakta dan  keterampilan.  Sebagai contoh ketika seorang mahasiswa mendapatkan pemahaman dari pengetahuan ataupun penjelasan dari dosen dengan menghafal materi yang diberikan memori mengenai penjelasan tersebut, dapat secara sadar dan spesifik didapatkan kembali disimpan didata memori jangka panjang dan dukung pula oleh Keadaan emosi  yang mendukung yaitu ketika kita termotivasi.
KRITIK DAN SARAN
Dalam Pembahasan Ikhwal Belajar dan Kaitan dengan Proses pendidikan menurut penulis tidak ada kritik dan saran untuk dosen pengampuh karena dosen telah memberikan Replika dan buku Referensi sehingga memudahkan mahasiswanya untuk memahami Pembahasan tersebut,dan dosenpun meluangkan waktu untuk mahasiswanya yang kurang memahami materi yang diajarkan.



BAB V
IKHWAL MENGAJAR DAN KAITAN DENGAN PSOSES PENDIDIKAN
Mengajar pada intinya mengarah pada Tumbuhnya Perilaku belajar siswa dalam hal ini, guru berinteraksi sedemikian rupa agar siswa belajar membentuk makna dan pemahamannya sendiri. Guru tidak menjajalkan pengetahuan kepada siswa, tapi melibatkannya dalam aktivitas belajar yang efisien dan efektif (student centered). Kedudukan guru lebih sebagai pengelola belajar (manager of learning) yang siap membimbing, membantu para siswa dalam meniti perjalanan menuju kedewasaan utuh-menyeluruh (menjadi diri sendiri sepenuh percaya diri).

ANALISIS
Guru memiliki rasa Nilai yang kuat, mereka mengajar karna mempercayai sesuatu, dan mereka ingin melihat kepercayaan atau keyakinannya untuk disampaikan. Guru tidak menjajalkan pengetahuan kepada siswa, tetapi mereka memiliki konsep”Hidup yang Baik” dan “warga negara yang baik “. Mereka Tau masyarakat macam apa yang mereka inginkan, nilai-nilai pribadi dan sosial apa yang ingin mereka majukan, pengetahuan apa yang inginmereka sampaikan, dan juga bagaimana caranya. Kesemua ini saling terkait mengajar, pada intinya adalah kriya moral (woods 1995). Jadi antara guru dan siwa harus saling melibatkan dalam aktivitas belajar agar menjadi efektifdan efisien.
KRITIK DAN SARAN
Menurut Penulis dalam pembahasan Pembahasan Ikhwal mengajar dan Kaitan dengan Proses pendidikan karena dosen pengampuh menyampaikan materinya dengan menyertakan contohnya dan mahasiswanyapun dituntut untuk aktif walaupun masih banyak mahasiswa yang pasif namun dosen slalu mengupayakan agar mahasiswanya berfikir kritis.



BAB VI
PERUBAHAN (RETROSPEKSI)
Hikmah Berubah
Perubahan dimagnai sebagai pergeseran atau gerakan menuju kesempurnaan/ kualitas yang lebih (pergantian tahun, hijrah maupun masehi, memperlihatkan makna perubahan). Seseorang disebut berubah bila telah bergeser/ bergerak dari posisi semula. Tanpa pergeseran/pergerakan maka tidak terjadi makna perubahan (yusuf Qardhawi).
Perubahan menjadi penting, minimal karna 3 alasan:
  1. Tanda Kehidupan, hidup tanpa perubahan= mati
  2. watak dari alam, setiap benda, terkena hukum perubahan; tidak ada yang tidak berubah dialam ini, kecuali perubahan itu sendiri
  3. dibalik setiap perubahan terkandung harapan. Maka, dalam setiap pergantian tahun, timbul harapan semoga kita lebih baik dari pada sebelumnya.
ANALISIS
Manusia sebagai wujud dalam keberadaannya selalumencari jalan untuk mengaktualisasikan diri secara terus menerus dan tidak sekedar dihanyutkan oleh realitas sekitarnya kecendrungan manusia untuk terus menerus berubah merupakan proses “menjadi” sebagai proses terhadap pembentukan kepribadian. Pembentukan kepribadian yang pada dasarnya merupakan proses pembwentukan diri pribadi, tidak pernah bersifat Terminal dan final. Sebagai ilustrasi, seseorang yang secara sadar ingin membentuk iditotas pribadi baru dengan cara meninggalkan masa lalunya dan berusaha tampil lebih sempurna dan berkwalitas darisebelumnya.
KRITIK DAN SARAN




BAB VII
RENUNGAN( PSIKOLOGI PENDIDIKAN)
Berdasarkan pada fakta, bila manusia tidak didik, bisa saja ia akan berkembang menjadi makhluk yang lebih jahat dari binatang. Bila ternyata pendidikan hanya memberikan kesehatan atau kekuatan fisik, kecerdasan, ilmu, ketrampilan, maka pendidikan iru dapat menghasilkan binatang yang sehat kuat, cerdas, berilmu, terampilan. Hal ini lebih berbahaya daripada binatang, penjahat cerdas dan trampil lebih jahat ketimbang penjahat bodoh dan kaku.
ANALISIS
Menurut Aristoteles dalambukunya Politics, berpendapat bahwa manusia: bila didik baik maka ia binatang terbaik didunia tetapi bila kurang didikan dan tidak mau tunduk hukum dan keaadilan , ia binatang yang terjelek didunia.  Maka manusia yang seperti itu yang terbuas diantara binatang-binatang didunia ini.
            pada hakekatnya manusia itu adalah animal educable (binatang yang dapat dididik), animal educandum (binatang yang harus dididik) dan homo educandus( makhluk yang dapat mendidik). Dari hakekat ini jelas bahwa pendidikan itu merupakan keharusan mutlak bagi manusia. Oleh karena itu manusia perlu dididik agar menjadi manusia  yang memiliki kepribadian yang baik.

KRITIK DAN SARAN







BAB VIII
BAHASA (“PINTU  GERBANG” DUNIA ILMU”)
Ungkapan Wittgenstein tersebut memandaskan bahwa keunikan manusia bukan terletak pada kemampuan berpikirnya, tetapi pada kemampuan bahasanya. Melalui kemampuan berbahasa, kegiatan berfikir berpikir secara teratur- sistematik  dapat terwujud. Melalui kemampuan berbahasa pula manusia mampu mengembangkan kebudayaannya, sebab  tanpa bahasa maka hilang pulalah kemampuan meneruskannilai-nilai budaya secara estafet di lintas generasi.

ANALISIS
Manusia adalah makhluk hidup yang sempurna, itulah ungkapan yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari kita. Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna memang memiliki banyak kelebihan dibanding makhluk lainnya. Sebagai ciptaan-Nya yang sempurna manusia dibekali akal dan pikiran untuk bisa dikembangkan berbeda dengan hewan yang juga memiliki akal dan pengetahuan tapi hanya sebatas untuk mempertahankan dirinya. 
Suhartono ( 2005: 1) Manusia mempunyai kemampuan menalar, artinya berpikir secara logis dan analitis. Kelebihan manusia dalam kemampuannya menalar dan karena mempunyai bahasa untuk mengkomunikasikan hasil pemikirannya yang abstrak, maka manusia bukan saja mempunyai pengetahuan, melainkan juga mampu mengembangkannya. Karena kelebihannya itu maka Aristoteles memberikan identitas kepada manusia sebagai “animal rationale”.

KRITIK DAN SARAN






BABIX
PENDIDIKAN (Psikologi   Pendidikan)
Pendidikan adalah seorang profesional dengan tiga syarat: berpengetahuan Lebih, mengimplisit kan nilai dalam pengetahuannya, dan bersedia mentransfer pengetahuan beserta nilainya kepada anak didik (sesungguhnya kedudukan seorang pendidik adalah penting dan terhormat).
Al-Ghazali: pendidik itu ibarat matahari, ibarat minyak kasturi yang wanginya dapat dinikmati orang lain,dan ia sendiri pun harum. Siapa yang bekerja dibidang pendidikan pendidikan, sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan santun dalam tugas ini.
ANALISIS
sesungguhnya kedudukan seorang pendidik adalah penting dan terhormat karena guru sebagai sebuah profesi akan sengtiasa berhadapan dengan persoalan dalam seputar remunerasi yang mereka terima. Bedanya pengusaha dengan profesionalnya adalah bahwa para pengusaha biasanya bekerja pertama-tama demi mencari keuntungan, sedangkan para profesional menempatkan standar etis lebih tinggi dibandingkan uang yang diterimanya namun bukan berarty guru tidak berhak menerima uang oleh karena itu seorang pendidik adalah penting dan terhormat sebab apabila guru memelihara adab dan sopan santun dalam tugasNya maka akan terbentuk Kepribadian yang baik bagi peserta didiknya.

KRITIK DAN SARAN






BABX
PESERTA DIDIK (Sinopsis)
Fleksibilitas belajar, artinya belajar bisa dimana saja dan pada siapa saja. Sudah saatnya menerahkan siapa saja untuk belajar, dimana saja dan pada siapa saja. Kemudian menguakkan, mengadopsi, menganalisa, menentukan persepsi dari sisilain., “best partise  dalam implementasi, penyelesaian pekerjaan dan sikapkerja. Banyak organisasi yang kini menerapkan “lesson learnt’’ ( kesalahan dan perbaikan sisrem akan disebarkan keseluruh unit dan perlakuan sebagai studi kasus).
            Santayana:” Those who cannot remember the past are condemned to repeat it” (individu bisa belajar dari masa lalu, bahkan dari pengalaman orang lain).
ANALISIS
Teori Fleksibilitas kognitif dari R.Spiro, 1990 (Zainul,2001) menegaskan belajar pada dasarnya suatu yang kompleks dan tidak terstuktur. Proses belajar berarty tidak pernah berakhir, selalu ada proses adaptasi dan selalu berubah: oleh karenanya penilaian dibutuhkan untuk menyertai sseluruh kegiatan belajar dan pembelajaran.
Belajar merupakan suatu kegiatan pengolahan informasi yang menemukan kebutuhan untuk mengenal dan menjelaskan gejala yang terjadi dilingkungan pembelajaran, dalam belajar terucap tiga hal yakni informasi tentang bagaimana kreativitas tumbuh diantara pembelajar, belajar membantu menyusun pengetahuan, dan belajar membantu mengurutkan pengetahuan ssedemikian rupa menjadi bermakna.
           

KRITIK DAN SARAN


BAB XI
(SENI) MENGAJAR
Pengetahuan agaknya menjadi pembentuk pribadi dan bisa dijadikan strategi untuk kehidupan dan pengambilan sikap, pengetahuan tidak statis, ian memiliki jiwa dan kehidupan yang berdampak bagi kehidupan manusia, pengetahuan bisa pula menjadi semacam kekuatan atau kekuasaan, kata bacon.
Guru adalah perantara pentgetahuan, guru menerjemahkan ilmu pengetahuan menjdi sebuah paket informasi yangv menyenangkan, sehingga mudah diserap, guru menciptakan pelajaran yang kreatif dengan pengetahuan menjadi sesuatu yang menarik
ANALISIS
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar.
kepribadian manusia itu terbentuk dari proses pembelajaran ataupun yang memang ada sejak lahir atau berupa naluri dan dorongan yang bersifat alami. kadang-kadang pembentukan pribadi seseorang ada juga yang berdasarkan pengalaman dimasa kanak-kanak, yang mana adanya pola pengasuhan oleh orang tua serta naluri alami yang memang memberikan respon ketika mengalami dan mempelajari sesuatu.
KRITIK DAN SARAN






PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari Hasil Review yang telah penulis lakukan baik dari materi Psikologi Pendidikan Maupun Dosen pengampuh diambil kesimpulan bahwa Proses Belajar yang telah ditempuh selama satu semester  ini memberi Perubahan kearah yang lebih baik, sebagian mahasiswapun mulai berani/Aktif didalam kelas walaupun masih ada pula yang pasif namun dosen tetap berusaha agar mahasiswanya aktif karena proses belajar tidak akan efektif apabila tidak ada interksi timbal balik.
      Bila ditinjau dari segi materi, Dosen telah memberikan Buku Referensi, Replika serta Penjelasan yang membantu mahasiswa untuk memahami tiap-tiap materi yang dipelajari namun ada beberapa kalimat –kalimat sukar yang sulit untuk dipahami karena mahasiswa kurang memahami kosa kata baha Indonesia tetapi sebagian besar mudah untuk dipahami. menurut penulis kendala ada pada mahasiswanya itu sendiri  kurangnya kesadaran untuk membaca/ belajar terlebih dahulu sebelum mata kuliah dimulai.

KRITIK
Dari sudut pandang penulis, menurut penulis materi yang diberikan oleh dosen mudah untuk dipahami, karena bahasa yang digunakan oleh dosen dalam menjelaskan angat sederhana sehingga mudah untuk dimengerti oleh mahasiswa.
      Ada beberapa bagian yang dapat penulis kritik berkaitan dengan materi yang diberikan Dosen kepada mahasiwanya yaitu tentang kata-kata dan kalimat-kalimat  sukar yang ada dalam materi yaitu kurang adanya penjabaran secara ditaile sehingga menimbulkan dampak Positif dan negatif kepada mahasiswa. dampak positifnya yaitu Mahasiswa mencari tahu pengertian atau kalimat-kalimat sukar yang terdapat pada materi, sedangkan dampak Negatifnya adalah mahasiswa menjadi kurang memahami isi materi. Namun  kebanyakan mahasiswa lebih menyukai Hal-hal yang instan sepert hanya membaca tanpa memahami dan enggan berusaha mecari tahu apa arti dari kata-kata ataupun kalimat-kalimat yang tertera pada materi tersebut.
SARAN
Adapun saran Penulis kepada Dosen demi meningkatkan serta mensukseskan Proses kependidikan antara lain:
1.      Dosen diharapkan memberikan jmemberikan cotoh kasus (mengenai materi yang dibahas) lalu meminta mahasiswa untuk menganalisis serta mengemukakan pendapat mengenai kasus tersebut.
2.      Dosen diharapkan menjelaskan secara detaile kepada mahasiswanya agar mahasiswa menjadi paham  sehingga dapat menambah wawasan yang baru kepada mahasiswa.
3.      memancing mahasiswa agar aktif sehingga menimbulkan adanya interaksi imbal balik yang baik enjadikan proses belajar menjadi efisien .










DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga .
Ekosusilo, M dan Kasihadi, R.B. 1993. Dasar-dasar pendidikan, Semarang : Effhar Publishing.
Idra Ratna KW. 2009. “REPLIKAPsikologi Pendidikan. (handout). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Mercu buana.
Harun Rasyid dan Mansyur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV wacana Prima
Roger crombie white. Curriculum Innovation. Jakarta: Grasindo
Suhartono, Suparlan. 2004. Dasar-Dasar Filsafat. Jogjakarta: Ar Ruzz Media

Syah, M. 2001. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru. Bandung: rosda karya.
Soemarno soedarsono, 2007. Hasrat untuk berubah. Jakarta: PT Gramedia.
Doni koesoema, 2010. Pendidikan karekter. Jakarta:Grasindo

LAMPIRAN materi riview dan materi karya tulis ilmiah beserta tekhnik









Tidak ada komentar:

Posting Komentar