TUGAS
REVIEW SELAYANG PANDANG
Diampu oleh: Dra Indra Ratna K W
DISUSUN OLEH:
TRIA SEPTIYANI 14081036
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN
AJARAN 2014/2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan
syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Akhir semester, mata
kuliah Psikologi pendidikan.
Penulis selalu
berterima kasih kepada dosen pengampu Ibu Indra Ratna Kusuma Wardani, Msi. Yang
telah susah payah memberikan jam tambahan demi membantu mahasiswa (merevisi
tugas supaya mahasiswa tidak mengalami kesalahan). Penulis sangat menghargai
usaha dosen yang sangat simpatik terhadap mahasiswa demi membantu,
mendewasakan serta mendidik mahasiswa dalam mencapai tujuan hidup, maka dari
itu penulis mendapat semangat untuk tidak ingin mengecewakan dosen yang telah
bersemangat dalam mendidik dan mendewasakan mahasiswa.Di dalam pendidikan
selayaknya harus ada timbal balik antara pendidik dan peserta didik.Penulis
menyadari bahwa karya tulisnya masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karenaitu
penulis selalu memohon kritik serta saran kepada semua pihak demi memperbaiki
dan meningkatkan kualitas dari karya tulis penulis.Penulis berharap semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 12april 2015
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Seringkali
kita masih tidak mengerti mengenai Psikologi danilmu pendidikan itu
sendiri.psikologi dan ilmu pendidikan itu tidak akan dapat dipisahkan satu sama
lain. Mengapa?Karena keduanya mempunyai hubungan timbal balik yang saling
berikatan.Karena begitu eratnya tugas antara psikologi dan ilmu pendidikan ini,
kemudian lahirlah suatu subdisiplin psikologi pendidikan (educational psychology).Reber (1988) menyebut psikologi pendidikan
sebagai subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori-teori dan
masalah kependidikan yang berguna dalam proses belajar mengajar, pengembangan
dan pembaruan kurikulum, dan penyelenggaraan pendidikan keguruan. (dalam
Sobur,2003:71)
namun berhubung kita mempelajari mata kuliah psikologi
pendidikan kita dapat mempelajari dan memahami Ilmu Psikologi pendidikan dengan
cara mengembangkan persepsi kita dan memperluas wawasan kita tentang proses
pendidikan. masih banyak sekali hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran
terutama dari sisi mahasiswa. Di saat proses perkuliahan berjalan suasana di
dalam kelas terlihat sangat pasif, mahasiswa hanya menjadi pendengar setia,
bahkan terkadang dosen harus menunjuk agar mahasiswa aktif dikelas.memang ada
beberapa mahasiswa yang aktif tetapi jumlahnya tidak sepadan dengan mahasiswa
yang pasif sehingga terkadang membuat proses pendidikan tertunda sesaat. dengan
memahami pendidikan dan proses pendidikan diharapkan mahasiswa dapat memiliki
pengetahuan dan pemahaman argument-argumen mengenai Psikologi dan ilmu
pendidikan serta dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran diarea
pendidikan, berikut beragam problematikanya.
1.2
Rumusan
Masalah
Dalam rumusan masalah ini, penulis akan
membahas dan mereview beberapa materi yaitu:
1.
Selayang Pandang
2.
Prolog (dalam replika dan Syah)
3.
Perbedaan Individual dan
Prinsp-prinsip Perkembangan dalam proses Belajar
4.
Ikhwal Belajar & kaitannya
dengan proses Pendidikan
5.
Ikhwal Mengajar & kaitannya
dengan proses Pendidikan
1.3 Tujuan dan Manfaat
a.
Tujuan
Adapun tujuan penulis mereview materi tersebut
diatas adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai dunia pendidikan
terutama proses belajar mengajar, kemudian untuk mengetahui ruang lingkup dan
penerapan kaidah dalam psikologi pendidikan.
b.
Manfaat
Beberapa manfaat yang
penulis dapatkan setelah melakukan review materi tersebut adalah menambah pengetahuan dan pemahaman
argument-argumen mengenai Psikologi dan ilmu pendidikan serta dapat
diaplikasikan dalam proses pembelajaran diarea pendidikan, berikut beragam
problematikanya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Selayang Pandang
·
Review
Disadur oleh warsono (2003)
pendapat pakar didunia yang menyatakan “Education
cura personalis est” pedagoni ini mengutamakan Pendekatan hati. Dalam hal ini pendidik (dan Lembaga pendidikn) diharapkan mendidik
siswanya terutama dengan hatinya, sehingga perhatian pada tiap pribadi manusia
menjadi penting, yang kelak pada gilirannya diharapkan akan dihasilkan
pribadi-pribsadi yang beradab, berbudaya dan cint a damai.
·
Analisis
Dalam kutipan diatas, dapat
disimpulkan bahwa Pendidikan mengutamakan penekatan hati agar mampu mendidik
siswanya terutama dengan hatinya, sehingga perhatian pada tiap pribadi manusia
menjadi penting, yang kelak pada gilirannya diharapkan akan dihasilkan
pribadi-pribadi yang beradab tidak hanya menjadi manusia bagi dirinya sendiri,
tetapi menjadi manusia bersama yang berbuaya dan cinta damai. Menjadi manusia
bagi orang lain berarti mengembangkan toleransi, solidaritas, dialog, dan
kerjasama dengan orang lain. Menjadi manusia bagi orang lain , menurut
woytila(dalam warsono 2003). Oleh karena itu masing-masing individu dengan
segala keunikannya: fisik, latar belakang sosial, budaya, suku, etnik, dan
agama harus dihormati (psikologipendidikanpun menekankan itu).
·
Kritik
dan Saran
Dalam pembahasan
ini menurut penulis tidak terdapat kritik dan saran terhadap dosen karena
penjelasan dosen sangat mudah dipahami, dan teliti di dalam menjelaskan
materi-materi yang menurut mahasiswa sulit, sehingga mahasiswa dapat dengan
mudah memahami materi-materi dan dosennya juga dapat membuat aktif dalam kelas
sehingga proses pembelajaran menjadi efisien.
2.2 Prolog
·
Review
Proses Belajar dan mengajar
Dari kaca mata filsafat pendidikan modern
yang melandasi kurikulum, siswa lebih dianggap sebagai subjek atau orang yang
sudah tahu sesuatu (walau mungkin belum sempurna), dan melalui pendidikan siswa
dibantu agar lebih aktif mengembangkan diri. Dalam hal ini, siswa dan guru
saling belajar, saling membantu serta saling menghargai (suparno,2000).
·
Analisis
Dalam kutipan diatas, menurut
penulis dapat disimpulkan pengetahuan
merupakan pembentukan siswa belajar
lewat interaksi dengan materi yang dipelajari atau pengalaman baru melalui
indera. Namun tidak hanya siswa belajar,
tetapi siswa dan guru harus saling belajar yang dinteraktifkan dengan
diwarnai rasa saling percaya dan saling menghormati,diantara pendidik dan
peserta didiknya. Dalam hal ini, guru tidak dapat memaksakan “pengetahuan”-nya
kepada siswa karena dalam proses belajar dan mengajar guru dituntut untuk
melibatkan siswanya Melalui pendekatan hati yaitu saling menghargai. Dengan
begitu, diharapkan proses belajar dan mengajar menjadi efektif dan menghasilkan
pribadi-pribadi yang beradap, berbudaya, dan cinta damai.
·
Kritik
dan Saran
Menurut penulis, dalam bab Prolog
ini tidak terdapat kritik dan saran yang khusus untuk dosen pengampu dan sumber
buku refrensinya. Karena dalam bab ini dosen telah menyampaikan materi-materi
dengan sangat jelas dan kritis, sehingga mahasiswa benar-benar paham mengenai
materi tersebut dan proses belajar mengajar menjadi efektif dikarenakan dosen
menerangkat secara jelas dan kongkrit.
BAB III
A.
Perbedaan
individual
Keragaman
kecakan dan kepribadian
diantarakeragaman psikologis yang penting
untuk dipahami dan dimiliki oleh setiap individu yaitu kecakapan/kecerdasan dan
kepribadiannya. Kecakapanberkaitan erat dengankualifikasi inteligensi dari
perilaku individu, kepribadian menunjukan kepada kualitas total perilaku
individu yang tampak dalam penyesuaian dirinyasecara unik terhadap lingkungan
sekitar. Adapun yang dimaksud unik disini ialah menjelaskan bahwa kwalitas prilaku
itu bersifat Khas sehingga dapat dibedakan individu yang satu dengan yang
lainnya. Keunikan ini didukung oleh sruktur organisasi ciri-ciri jiwa raganya (psychophysical system) yang terbentuk
secara dinamis. Karakteristik jiwa raga tersebut saling berhubungan dan
berpengaruh/ interdependensi satu sama lain sehingga mewujudkan suatu sistem
yang akan mewarnai dan menentukan kwalitas tindakan/ prilaku individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
ANALISIS
Kepribadian individu
sebagai kesan yang paling menonjol atau paling kentara yang ditunjukan
seseorang terhadap orang-orang lain
maka, seseorang mungkin disebut memiliki”kepribadian agresif” atau
“kepribadian penurut” atau “kepribadian penakut” disitu penulis memilih satu
adribut atau kwalitas yang paling Khas pada subyek dan agaknya merupakan bagian
penting dari keseluruhan kesan yang ditimbulkan pada orang-orang lain sehingga
kepribadian orang tersebut dikenal dengan istilah itu. Kepribadian biasanya
dilukiskan sebagai baik atau buruk. SSebagai contoh: guru yang menyebutkan
bahwa seorang siswanya memiliki masalah dalam keterampilan-keterampilan
kreatifitas namun seorang siswa tersebut
mampu ekspresikan keterampilan-keterampilannya dibidang sosial dengan demikian kepribadian merupakan organisasi dinamik
dalam individu atau sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya yang
khas dengan lingkungannya.
KRITIK DAN SARAN
Pembahasan yang ada pada
materi individual defferences di ulas dengan sangat jelas dan juga
disertai dengan contoh sehari-hari, selain itu juga, kata-kata sukar yang ada
pada materi telah di sertai dengan pengartian-pengertiannya sehingga
mempermudah pembaca di dalam memahami isi bacaan.
Tidak ada kritik serta saran
terhadap materi, karena, menurut penulis isi materi sudah sangat lengkap dan
mudah untuk di mengerti.
Pada bagian ini dosen menjelaskan
inti sari dari materi yang di bahas, menerangkan garis besar dari materi yang
dibahas dengan melibatkan mahasiswa dalam memahami isi materi serta
menganalisis kasus-kasus yang di berikan oleh dosen.Maksud dosen dalam
melibatkan mahasiswa untuk menganalisis kasus-kasus yang di berikan yaitu untuk
memancing mahasiswa supaya aktif dalam mengemukakan pendapatnya, walau dosen
masih harus menunjuk.
Tidak
ada kritik dan saran terhadap dosen dikarenakan dalam menjelaskan isi materi
sangat mudah untuk di pahami dan di mengerti, hanya saja dalam segi mahasiswa
yang kurang memahami keinginan dosen untuk aktif dikelas sehingga Proses
Belajar Mengajar (PBM) yang seharusnya diterapkan masih belum bisa berjalan.
B.
PRINSIP-PRINSIP
PERKEMBANGAN DALAM PROSES BELAJAR
Ragam Perkembangan
Menurut perspektif psikologi
pendidikan, maka perkembangan mencakup ranah-ranah Psikofisik
(konatif-kognitif-afektif) yang terkait langsung dengan aktivitas belajar
siswa. Adapun proses perkembangan tersebut meliputi: motorik (perolehan aneka
ragam ketrampilan fisik), kognitif (perkembangan fungsi intelektual/ kecerdasan
intelektual), dan afektif/ sosial-moral (perkembangan mental yang terkait
dengan perubahan cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, secara
personal maupun sosial.
ANALISIS
Secara singkat,
perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan kearah yang
lebih maju. Sedangkan pertumbuhan sendiri (growth)
berarty tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran dan arti
pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan a stage of development (mcleod, 1989).
Pembahasan mengenai
perkembangan ranah-ranah psiko-fisik pada bagian ini akan menyusun fokuskan
pada proses-proses perkembangan yang pandang memiliki keterkaitan langsung
dengan kegiatan belajar siswa. Proses-proses perkembangan tersebut meliputi:
1.
Perkembangan motor(motor develoment), yakni proses
perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam
keterampilan fisik anak (motor skills)
2.
Perkembangan kognitif (cognitive devopment), yakni perkembangan
fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan/ kecerdasan otak anak
3.
Perkembangan sosial dan moral (social and moral
develoment), yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan
perubahan-perubahan cara anak berkomunikasi dengan orang lain, baik sebagai
individu maupun sebagai kelompok.
KRITIK DAN SARAN
Dalam pembahasan ragam perkembangan
menurut penulis
tidak terdapat kritik dan saran terhadap dosen karena penjelasan dosen sangat
mudah dipahami serta dosen pengampuh juga telah memberikan
referensi buku, sehingga mahasiswa lebih
mudah memahami materi yang diberikan oleh dosen dan dosenpun memberikan waktu
kepada mahasiswanya untuk bertanya.
BAB IV
IKHWAL BELAJAR DAN KAITAN DENGAN PSOSES PENDIDIKAN
Hubungan antara
belajar, memori, dan pengetahuan sangat erat dan tidak mungkin terpisahkan.
Memori (ingatan) sesungguhnya adalah fungsi mental yang menangkap informasi
dari stimulus (storage system), yakni
sistem penyimpanan informasi/pengetahuan yang
terdapat diotak manusia. Memori juga diartikan sebagai proses mental
yang mencangkup pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan
pengetahuan.
ANALISIS
Ingatan atau sering
disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak
dalam pengambilan informasi, Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah
dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam
jiwanya dan disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali
dalam kesadaran.
Memori sangat penting untuk pembelajaran karena mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan
mendapatkan kembali informasi
yang berkaitan dengan pengalaman sebelumnya, Dengan memiliki kemampuan untuk
mempelajari dan mengingat , otak manusia sebetulnya membedakan antara fakta
dan keterampilan. Sebagai contoh ketika seorang mahasiswa
mendapatkan pemahaman dari pengetahuan ataupun penjelasan dari dosen dengan
menghafal materi yang diberikan memori mengenai penjelasan tersebut, dapat
secara sadar dan spesifik didapatkan kembali disimpan didata memori jangka
panjang dan dukung pula oleh Keadaan emosi
yang mendukung yaitu ketika kita termotivasi.
KRITIK DAN SARAN
Dalam Pembahasan Ikhwal
Belajar dan Kaitan dengan Proses pendidikan menurut penulis tidak ada kritik
dan saran untuk dosen pengampuh karena dosen telah memberikan Replika dan buku
Referensi sehingga memudahkan mahasiswanya untuk memahami Pembahasan
tersebut,dan dosenpun meluangkan waktu untuk mahasiswanya yang kurang memahami
materi yang diajarkan.
BAB V
IKHWAL MENGAJAR DAN KAITAN DENGAN PSOSES PENDIDIKAN
Mengajar
pada intinya mengarah pada Tumbuhnya Perilaku belajar siswa dalam hal ini, guru
berinteraksi sedemikian rupa agar siswa belajar membentuk makna dan
pemahamannya sendiri. Guru tidak menjajalkan pengetahuan kepada siswa, tapi
melibatkannya dalam aktivitas belajar yang efisien dan efektif (student centered). Kedudukan guru lebih
sebagai pengelola belajar (manager of learning) yang siap membimbing, membantu
para siswa dalam meniti perjalanan menuju kedewasaan utuh-menyeluruh (menjadi
diri sendiri sepenuh percaya diri).
ANALISIS
Guru
memiliki rasa Nilai yang kuat, mereka mengajar karna mempercayai sesuatu, dan
mereka ingin melihat kepercayaan atau keyakinannya untuk disampaikan. Guru
tidak menjajalkan pengetahuan kepada siswa, tetapi mereka memiliki konsep”Hidup
yang Baik” dan “warga negara yang baik “. Mereka Tau masyarakat macam apa yang
mereka inginkan, nilai-nilai pribadi dan sosial apa yang ingin mereka majukan,
pengetahuan apa yang inginmereka sampaikan, dan juga bagaimana caranya. Kesemua
ini saling terkait mengajar, pada intinya adalah kriya moral (woods 1995). Jadi
antara guru dan siwa harus saling melibatkan dalam aktivitas belajar agar
menjadi efektifdan efisien.
KRITIK DAN SARAN
Menurut Penulis dalam
pembahasan Pembahasan Ikhwal mengajar dan Kaitan dengan Proses pendidikan
karena dosen pengampuh menyampaikan materinya dengan menyertakan contohnya dan
mahasiswanyapun dituntut untuk aktif walaupun masih banyak mahasiswa yang pasif
namun dosen slalu mengupayakan agar mahasiswanya berfikir kritis.
BAB VI
PERUBAHAN (RETROSPEKSI)
Hikmah
Berubah
Perubahan dimagnai
sebagai pergeseran atau gerakan menuju kesempurnaan/ kualitas yang lebih
(pergantian tahun, hijrah maupun masehi, memperlihatkan makna perubahan).
Seseorang disebut berubah bila telah bergeser/ bergerak dari posisi semula.
Tanpa pergeseran/pergerakan maka tidak terjadi makna perubahan (yusuf Qardhawi).
Perubahan menjadi
penting, minimal karna 3 alasan:
- Tanda Kehidupan, hidup tanpa perubahan= mati
- watak dari alam, setiap benda, terkena hukum perubahan; tidak ada yang tidak berubah dialam ini, kecuali perubahan itu sendiri
- dibalik setiap perubahan terkandung harapan. Maka, dalam setiap pergantian tahun, timbul harapan semoga kita lebih baik dari pada sebelumnya.
ANALISIS
Manusia sebagai wujud dalam keberadaannya selalumencari jalan untuk mengaktualisasikan diri secara terus menerus dan tidak sekedar dihanyutkan oleh realitas sekitarnya kecendrungan manusia untuk terus menerus berubah merupakan proses “menjadi” sebagai proses terhadap pembentukan kepribadian. Pembentukan kepribadian yang pada dasarnya merupakan proses pembwentukan diri pribadi, tidak pernah bersifat Terminal dan final. Sebagai ilustrasi, seseorang yang secara sadar ingin membentuk iditotas pribadi baru dengan cara meninggalkan masa lalunya dan berusaha tampil lebih sempurna dan berkwalitas darisebelumnya.
Manusia sebagai wujud dalam keberadaannya selalumencari jalan untuk mengaktualisasikan diri secara terus menerus dan tidak sekedar dihanyutkan oleh realitas sekitarnya kecendrungan manusia untuk terus menerus berubah merupakan proses “menjadi” sebagai proses terhadap pembentukan kepribadian. Pembentukan kepribadian yang pada dasarnya merupakan proses pembwentukan diri pribadi, tidak pernah bersifat Terminal dan final. Sebagai ilustrasi, seseorang yang secara sadar ingin membentuk iditotas pribadi baru dengan cara meninggalkan masa lalunya dan berusaha tampil lebih sempurna dan berkwalitas darisebelumnya.
KRITIK DAN SARAN
BAB VII
RENUNGAN( PSIKOLOGI PENDIDIKAN)
Berdasarkan pada fakta,
bila manusia tidak didik, bisa saja ia akan berkembang menjadi makhluk yang
lebih jahat dari binatang. Bila ternyata pendidikan hanya memberikan kesehatan
atau kekuatan fisik, kecerdasan, ilmu, ketrampilan, maka pendidikan iru dapat
menghasilkan binatang yang sehat kuat, cerdas, berilmu, terampilan. Hal ini
lebih berbahaya daripada binatang, penjahat cerdas dan trampil lebih jahat
ketimbang penjahat bodoh dan kaku.
ANALISIS
Menurut Aristoteles
dalambukunya Politics, berpendapat bahwa manusia: bila didik baik maka ia
binatang terbaik didunia tetapi bila kurang didikan dan tidak mau tunduk hukum
dan keaadilan , ia binatang yang terjelek didunia. Maka manusia yang seperti itu yang terbuas
diantara binatang-binatang didunia ini.
pada hakekatnya manusia itu
adalah animal educable (binatang yang dapat dididik), animal educandum
(binatang yang harus dididik) dan homo educandus( makhluk yang dapat mendidik).
Dari hakekat ini jelas bahwa pendidikan itu merupakan keharusan mutlak bagi manusia.
Oleh karena itu manusia perlu dididik agar menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang baik.
KRITIK DAN SARAN
BAB VIII
BAHASA (“PINTU
GERBANG” DUNIA ILMU”)
Ungkapan Wittgenstein
tersebut memandaskan bahwa keunikan manusia bukan terletak pada kemampuan
berpikirnya, tetapi pada kemampuan bahasanya. Melalui kemampuan berbahasa,
kegiatan berfikir berpikir secara teratur- sistematik dapat terwujud. Melalui kemampuan berbahasa
pula manusia mampu mengembangkan kebudayaannya, sebab tanpa bahasa maka hilang pulalah kemampuan meneruskannilai-nilai
budaya secara estafet di lintas generasi.
ANALISIS
Manusia adalah makhluk
hidup yang sempurna, itulah ungkapan yang sering kita dengar dalam kehidupan
sehari-hari kita. Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna memang
memiliki banyak kelebihan dibanding makhluk lainnya. Sebagai ciptaan-Nya yang
sempurna manusia dibekali akal dan pikiran untuk bisa dikembangkan berbeda
dengan hewan yang juga memiliki akal dan pengetahuan tapi hanya sebatas untuk
mempertahankan dirinya.
Suhartono ( 2005: 1)
Manusia mempunyai kemampuan menalar, artinya berpikir secara logis dan
analitis. Kelebihan manusia dalam kemampuannya menalar dan karena mempunyai
bahasa untuk mengkomunikasikan hasil pemikirannya yang abstrak, maka manusia
bukan saja mempunyai pengetahuan, melainkan juga mampu mengembangkannya. Karena
kelebihannya itu maka Aristoteles memberikan identitas kepada manusia sebagai “animal rationale”.
KRITIK DAN SARAN
BABIX
PENDIDIKAN (Psikologi Pendidikan)
Pendidikan
adalah seorang profesional dengan tiga syarat: berpengetahuan Lebih,
mengimplisit kan nilai dalam pengetahuannya, dan bersedia mentransfer
pengetahuan beserta nilainya kepada anak didik (sesungguhnya kedudukan seorang
pendidik adalah penting dan terhormat).
Al-Ghazali:
pendidik itu ibarat matahari, ibarat minyak kasturi yang wanginya dapat
dinikmati orang lain,dan ia sendiri pun harum. Siapa yang bekerja dibidang
pendidikan pendidikan, sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat
dan sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan santun dalam
tugas ini.
ANALISIS
sesungguhnya
kedudukan seorang pendidik adalah penting dan terhormat karena guru sebagai
sebuah profesi akan sengtiasa berhadapan dengan persoalan dalam seputar
remunerasi yang mereka terima. Bedanya pengusaha dengan profesionalnya adalah
bahwa para pengusaha biasanya bekerja pertama-tama demi mencari keuntungan,
sedangkan para profesional menempatkan standar etis lebih tinggi dibandingkan
uang yang diterimanya namun bukan berarty guru tidak berhak menerima uang oleh
karena itu seorang pendidik adalah penting dan terhormat sebab apabila guru
memelihara adab dan sopan santun dalam tugasNya maka akan terbentuk Kepribadian
yang baik bagi peserta didiknya.
KRITIK DAN SARAN
BABX
PESERTA DIDIK (Sinopsis)
Fleksibilitas belajar, artinya
belajar bisa dimana saja dan pada siapa saja. Sudah saatnya menerahkan siapa
saja untuk belajar, dimana saja dan pada siapa saja. Kemudian menguakkan,
mengadopsi, menganalisa, menentukan persepsi dari sisilain., “best partise” dalam implementasi, penyelesaian pekerjaan
dan sikapkerja. Banyak organisasi yang kini menerapkan “lesson learnt’’ (
kesalahan dan perbaikan sisrem akan disebarkan keseluruh unit dan perlakuan
sebagai studi kasus).
Santayana:” Those who cannot
remember the past are condemned to repeat it” (individu bisa belajar dari masa
lalu, bahkan dari pengalaman orang lain).
ANALISIS
Teori Fleksibilitas
kognitif dari R.Spiro, 1990 (Zainul,2001) menegaskan belajar pada dasarnya
suatu yang kompleks dan tidak terstuktur. Proses belajar berarty tidak pernah
berakhir, selalu ada proses adaptasi dan selalu berubah: oleh karenanya
penilaian dibutuhkan untuk menyertai sseluruh kegiatan belajar dan
pembelajaran.
Belajar merupakan suatu
kegiatan pengolahan informasi yang menemukan kebutuhan untuk mengenal dan
menjelaskan gejala yang terjadi dilingkungan pembelajaran, dalam belajar
terucap tiga hal yakni informasi tentang bagaimana kreativitas tumbuh diantara
pembelajar, belajar membantu menyusun pengetahuan, dan belajar membantu
mengurutkan pengetahuan ssedemikian rupa menjadi bermakna.
KRITIK DAN SARAN
BAB XI
(SENI) MENGAJAR
Pengetahuan
agaknya menjadi pembentuk pribadi dan bisa dijadikan strategi untuk kehidupan
dan pengambilan sikap, pengetahuan tidak statis, ian memiliki jiwa dan
kehidupan yang berdampak bagi kehidupan manusia, pengetahuan bisa pula menjadi
semacam kekuatan atau kekuasaan, kata bacon.
Guru
adalah perantara pentgetahuan, guru menerjemahkan ilmu pengetahuan menjdi
sebuah paket informasi yangv menyenangkan, sehingga mudah diserap, guru
menciptakan pelajaran yang kreatif dengan pengetahuan menjadi sesuatu yang
menarik
ANALISIS
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam
jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang
diterimanya melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di
bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan didalam otak tersebutlah semuanya
diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Dan
dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses akal
manusia yang sadar.
kepribadian manusia itu terbentuk
dari proses pembelajaran ataupun yang memang ada sejak lahir atau berupa naluri
dan dorongan yang bersifat alami. kadang-kadang pembentukan pribadi seseorang
ada juga yang berdasarkan pengalaman dimasa kanak-kanak, yang mana adanya pola
pengasuhan oleh orang tua serta naluri alami yang memang memberikan respon
ketika mengalami dan mempelajari sesuatu.
KRITIK DAN SARAN
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
Hasil Review yang telah penulis lakukan baik dari materi Psikologi Pendidikan
Maupun Dosen pengampuh diambil kesimpulan bahwa Proses Belajar yang telah
ditempuh selama satu semester ini
memberi Perubahan kearah yang lebih baik, sebagian mahasiswapun mulai
berani/Aktif didalam kelas walaupun masih ada pula yang pasif namun dosen tetap
berusaha agar mahasiswanya aktif karena proses belajar tidak akan efektif
apabila tidak ada interksi timbal balik.
Bila ditinjau dari segi materi, Dosen
telah memberikan Buku Referensi, Replika serta Penjelasan yang membantu
mahasiswa untuk memahami tiap-tiap materi yang dipelajari namun ada beberapa
kalimat –kalimat sukar yang sulit untuk dipahami karena mahasiswa kurang
memahami kosa kata baha Indonesia tetapi sebagian besar mudah untuk dipahami.
menurut penulis kendala ada pada mahasiswanya itu sendiri kurangnya kesadaran untuk membaca/ belajar
terlebih dahulu sebelum mata kuliah dimulai.
KRITIK
Dari
sudut pandang penulis, menurut penulis materi yang diberikan oleh dosen mudah
untuk dipahami, karena bahasa yang digunakan oleh dosen dalam menjelaskan angat
sederhana sehingga mudah untuk dimengerti oleh mahasiswa.
Ada beberapa bagian yang dapat penulis
kritik berkaitan dengan materi yang diberikan Dosen kepada mahasiwanya yaitu
tentang kata-kata dan kalimat-kalimat sukar yang ada dalam materi yaitu kurang adanya
penjabaran secara ditaile sehingga menimbulkan dampak Positif dan negatif
kepada mahasiswa. dampak positifnya yaitu Mahasiswa mencari tahu pengertian
atau kalimat-kalimat sukar yang terdapat pada materi, sedangkan dampak
Negatifnya adalah mahasiswa menjadi kurang memahami isi materi. Namun kebanyakan mahasiswa lebih menyukai Hal-hal
yang instan sepert hanya membaca tanpa memahami dan enggan berusaha mecari tahu
apa arti dari kata-kata ataupun kalimat-kalimat yang tertera pada materi
tersebut.
SARAN
Adapun
saran Penulis kepada Dosen demi meningkatkan serta mensukseskan Proses
kependidikan antara lain:
1.
Dosen diharapkan memberikan jmemberikan cotoh kasus
(mengenai materi yang dibahas) lalu meminta mahasiswa untuk menganalisis serta
mengemukakan pendapat mengenai kasus tersebut.
2.
Dosen diharapkan menjelaskan secara detaile kepada
mahasiswanya agar mahasiswa menjadi paham
sehingga dapat menambah wawasan yang baru kepada mahasiswa.
3.
memancing mahasiswa agar aktif sehingga menimbulkan
adanya interaksi imbal balik yang baik enjadikan proses belajar menjadi efisien
.
DAFTAR PUSTAKA
Ekosusilo, M dan Kasihadi, R.B.
1993. Dasar-dasar pendidikan, Semarang : Effhar Publishing.
Idra
Ratna KW. 2009. “REPLIKA” Psikologi Pendidikan. (handout).
Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Mercu buana.
Harun
Rasyid dan Mansyur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV wacana Prima
Roger
crombie white. Curriculum Innovation. Jakarta:
Grasindo
Suhartono,
Suparlan. 2004. Dasar-Dasar Filsafat. Jogjakarta: Ar Ruzz Media
Syah,
M. 2001. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru. Bandung: rosda
karya.
Soemarno
soedarsono, 2007. Hasrat untuk berubah. Jakarta: PT Gramedia.
Doni
koesoema, 2010. Pendidikan karekter.
Jakarta:Grasindo
LAMPIRAN materi riview dan materi karya
tulis ilmiah beserta tekhnik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar