Kamis, 14 April 2016

makalah intelegensi




TUGAS
PSIKODIAGNOSTIKA




DISUSUN OLEH:
TRIA SEPTIYANI                                       14081036




FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015




KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah  mata kuliah Psikodiagnostika tentang “hubungan intelegensi terhadap motivasi belajar mahasiswa”.
Penulis selalu berterima kasih kepada dosen pengampu Yang telah susah payah memberikan materi-materi yang sangat bermanfaat sehingga menjadikan bertambahnya ilmu. Dan saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai intelegensi.
Oleh karena itu penulis selalu memohon kritik serta saran kepada semua pihak demi memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari karya tulis penulis. Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.




Yogyakarta, 15 april 2016








BAB 1
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Intelegensi merupakan salah satu konsep yang dipelajari dalam psikologi. Sebagian orang berpendapat bahwa intelegensi merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Intelegensi erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Banyak problem – problem manusia yang berhubungan dengan intelegensi. Diantaranya hubungan terhadap pendidikan yaitu motivasi belajar mahasiswa
Sedangkan Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri kita sendiri atu pun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita inginkan.

B. Rumusan Masalah
  1. Apa definisi intelegensi  dan motivasi?
  2. Apa saja factor yang mempengaruhi intelegensi ?
  3. apa kaitannya intelegensi dengan motivasi?



C.Tujuan Penulisan
1. untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan psikologi.
2.Untuk mengetahui definisi intelegensi dan motivasi.
3.Untuk memahami factor yang mempengaruhi intelegensi.
4. Hubungan antara intelegensi dengan motivasi belajar.





BAB II
PEMBAHASAN


  1. Definisi intelegensi
Beberapa ahli Psikologi yang mendefinisikan mengenai intelegensi, diantaranya:
A. David Wechster (1986). Definisinya mengenai intelegensi mula-mula sebagai kapasitas untuk mengerti ungkapan dan kemauan akal budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya. Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
       B. William Stern mengemukakan batasan sebagai berikut:
Intelegensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya. William Stern berpendapat bahwa intelegensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan, sedangkan pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi seseorang.
C. Claparde dan Stern mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru.
            Menurut pendapat saya Intelegensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya.Intelegensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan (bawaan seseorang).
Inteligensi meliputi kemampuan verbal, pemikiran lancar, pengetahuan, perencanaan, perumusan masalah, penyusunan strategi, representasi mental, ketrampilan pengambilan keputusan, keseimbangan serta integrasi intelektual secara umum.
  1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi
A.    Faktor pembawaan
Faktor pembawaan merupakan faktor pertama yang berperan di dalam intelegensi. Faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas terdapat mahasiswa yang tidak aktif, agakaktif, dansangat aktif, meskipun mereka menerima pembelajaran yang sama.
B.    Faktor minat dan pembawaan yang khas
Faktor minat ini mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luas, sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
C.    Faktor pembentukan
Pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan antara pembentukan sengaja, seperti yang dilakukan di sekolah dan pembentukan yang tidak disengaja, misalnya pengaruh alam disekitarnya.
D.        Faktor kematangan
Di mana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik maupun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
E.    Faktor kebebasan
Faktor kebebasan artinya manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
  1. Konsep Motivasi
A. Definisi
Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan
Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan adalah:Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorangagar mau melakukan sesuatu yang diinginkan.Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi diatas mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur dorongan dan keinginan.
Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003). Misalnya, dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak yang menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat terpenuhi. Dengan demikian motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Apabila seseorang tidak mempunyai motivasi untuk belajar, maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik, memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti menggerakkan seseorang agar ia mau atau ingin melakukan sesuatu.
B.Aspek Motivasi
Tiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu:
1.      Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme
yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental (berpikiri dan ingatan).
2.      Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut.
3.      Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut.

  1. Devinisi belajar 
Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching & Media-A systematic Approach (1971) dalam Arsyad (2011: 3) mengemukakan bahwa “belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati”.
Sedangkan Menurut Gagne dalam Whandi (2007) belajar di definisikan sebagai “suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman”. Slameto (2003: 5) menyatakan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh  suatu perubahan tingkah laku  yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 
Dengan demikian dapat disimpulkan Belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.


BAB III
HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dan prestasi menjadi symbol atau ukuran bagi mahasiswa. Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi mahasiswa yaitu: Faktor fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana, perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. selain itu adalah factor social yaitu tingkatan kecerdasan intelegensi (IQ).
            menurut Ekowati (2006) yang menyatakan bahwa terdapat kontribusi positif antara intelegensi (kecerdasan) terhadap hasil belajar mahasiswa. semakin besar peluangnya untuk meraih sukses, dan sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses.dengan demikian intelegensi sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar.
 Hubungan antara motivasi dengan belajar, sangat erat dan tidak mungkin terpisahkan karena Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik, memberikan motivasi kepada diri sendiri, berarti menggerakkan diri mau atau ingin melakukan sesuatu.
Sehubungan dengan hal tersebut, Sardiman A.M. mengemukakan tiga fungsi motivasi sebagai berikut :
  1. Mendorong manusia untuk berbuat
  2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
  3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbutan apa yang

Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mahasiswa. untuk memperoleh prestasi, motivasi belajar  berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa  yang menjadikan mahasiswa tersebut menjadi aktif dalam perkuliahanm nebgerjakan tugaas serta tidak bolos kuliah.



IV
PENUTUP
  1. Kesimpulan
intelegensi adalah kemampuan adaptasi dan menggunakan pengetahuan yang di miliki dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidup seseorang.
Seseorang yang tingkat intelegensinya (IQ) tinggi belum tentu memiliki kreativitas, bakat, dan prestasi belajarnya tinggi pula karena setiap individu memiliki motivasi yang berbeda.  Karna motivasi terletak pada diri sendiri maka hendaknya mahasiswa membangun motivasi belajar yang baik dengan motivasi yang baik maka mahasiswa akan meraih apa yang telah dicita-citakan.
  1. Saran
            Penulis menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dari para pembaca  demi kesempurnaan  makalah ini. Atas masukan kritikan dan sarannya, penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2004). Pengantar psikologi Intelegensi Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djamarah, S.B. (2002Psikologi belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Jaali, Haji. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyati. 1998. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Publisher S
Suparno, A. Suhaenah. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dikti Depdiknas
Wlodkowski, R.J., & Jaynes, J.H. (2004). Motivasi belajarJakarta: Cerdas Pustaka.
Soemanto) Wasty. !!:. Psikologi Pendidikan. Jakarta :ineka Aipta).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar