Jumat, 29 April 2016

tes intelegensi beserta contoh Tesnya



PSIKOTES IST – TES INTELEGENSI
Berikut adalah psikotes yang sering digunakan oleh banyak perusahaan multinasional dan BUMN sebagai pengukuran tingkat intelegensi (IST) untuk seleksi rekrutmenkandidat karyawan.Ada 9 (sembilan) sub tes yang harus Anda selesaikan dalam waktu yang telah disediakan. Mari kita lihat apa saja tes tersebut.

Sub test 1 : Tes Pengetahuan Umum
Pada setiap kalimat satu kata hilang dan disediakan 5 (lima) kata pilihan sebagai jawabannya.
Pilihlah kata yang tepat yang dapat menyempurnakan kalimat itu !
Contoh :
Seekor kuda mempunyai kesamaan terbanyak dengan seekor …………..
A. kucing B. bajing C. keledai D. lembu E. anjing
Jawaban yang benar adalah : C. keledai
Oleh karena itu pada kertas jawaban, pilih jawaban C. keledai
Contoh berikutnya :
Lawannya “harapan” adalah…………..
A. duka B. putus asa C. sengsara D. cinta E. benci
Jawaban yang benar adalah : B. putus asa
Oleh karena itu pada kertas jawaban, pilih jawaban B. Putus Asa

Sub test 2 : Tes Kesamaan Kata
Ditentukan lima kata.
Pada 4 dari 5 kata itu terdapat suatu kesamaan.
Carilah satu kata yang tidak memiliki kesamaan dengan keempat kata yang lain.
Contoh:
A. meja
B. kursi
C. burung
D. lemari
E. tempat tidur




Meja, kursi, lemari, dan tempat tidur adalah perabot rumah, sedangkan “burung” bukanlah perabot rumah yang tidak memiliki kesamaan dengan keempat kata yang lain.
Jawaban yang benar adalah : burung
Oleh karena itu pada kertas jawaban, pilih jawaban C. burung
Contoh berikutnya:
A. duduk
B. berbaring
C. berdiri
D. berjalan
E. berjongkok
Pada duduk, berbaring, berdiri dan berjongkok adalah yang orang berada dalam keadaan tidak bergerak, sedangkan “berjalan” orang berada dalam keadaan bergerak.
Jawaban yang benar adalah : berjalan
Oleh karena itu pada kertas jawaban, pilih jawaban D. berjalan

Sub test 3 : Tes Hubungan Kata
Ditentukan tiga kata.
Antara kata pertama dan kata kedua terdapat suatu hubungan tertentu.
Antara kata ketiga dan salah satu kata di antara kelima kata pilihan, harus pula terdapat hubungan yang sama.
Carilah kata itu.
Contoh:
Hutan : pohon = tembok : ?
A. batu bata
B. rumah
C. semen
D. putih
E. dinding
Hubungan antara hutan dan pohon adalah bahwa hutan terdiri atas pohon-pohon, maka hubungan antara tembok dan salah satu kata pilihan adalah bahwa tembok terdiri atas batu bata.
Jawaban yang benar adalah : batu bata
Oleh karena itu pada kertas jawaban, pilih jawaban A. batu bata.
Contoh berikutnya:
Gelap : terang = basah : ?
A. hujan
B. hari
C. lembab
D. angin
E. kering
Gelap adalah lawan kata dari terang, maka untuk basah lawan katanya adalah kering.
Jawaban yang benar adalah : kering
Oleh karena itu pada kertas jawaban, pilih jawaban A. kering

Sub test 4 : Tes Pengertian Kata
Ditentukan dua kata.
Carilah satu perkataan yang meliputi pengertian kedua kata tadi.
Tulislah perkataan itu pada kotak yang telah disediakan.
Contoh:
Ayam – itik
Kata “unggas” dapat meliputi pengertian kedua kata tersebut.
Oleh karena itu pada isian yang telah disediakan tulis kata “unggas”.
Contoh berikutnya :
Gaun – celana
Kata “pakaian” dapat meliputi pengertian kedua kata tersebut.
Oleh karena itu pada isian yang telah disediakan tulis kata “pakaian”.

Sub test 5 : Tes Aritmatika
Test berikutnya adalah soal-soal hitungan.
Contoh:
Sebatang pensil harganya 25 rupiah. Berapakah harga 3 batang ?
Jawabannya adalah : 75
Cara menjawabnya adalah dengan memilih angka jawaban.
0   1   2   3   4   5 6   7 8   9
Contoh lain:
Dengan sepeda, Husin dapat menempuh 15 km dalam waktu 1 jam. Berapa km-kah yang dapat ia tempuh dalam waktu 4 jam ?
Jawabannya adalah : 60
Cara menjawabnya adalah dengan memilih angka jawaban.
0 1   2   3   4   5   6 7   8   9

Sub test 6 : Tes Deret Angka
Pada test berikut akan diberikan deret angka.
Setiap deret tersusun menurut suatu pola tertentu dan dapat dilanjutkan menurut pola tersebut.
Carilah angka berikutnya untuk setiap deret, dan tulis jawaban saudara pada kotak yang telah disediakan.
Contoh:
2   4   6   8   10   12   14   ?
Pada deret ini angka berikutnya selalu didapat jika angka didepannya ditambah dengan 2.
Jawabannya adalah : 16
Tulis jawaban pada titik-titik yang disediakan.
Contoh berikutnya:
9   7   10   8   11   9   12  ?
Pada deret ini polanya berganti-ganti harus dikurangi dengan 2 dan setelah itu ditambah dengan 3.
Jawabannya adalah : 10
Tulis jawaban pada titik-titik yang disediakan.

Subtest 7 – Tes Potongan Gambar
Pada test berikutnya, setiap soal memperlihatkan sesuatu bentuk tertentu yang terpotong menjadi beberapa bagian.
Carilah diantara bentuk-bentuk yang terdapat dalam pilihan (a, b, c, d, e), suatu bentuk yang dapat dibangun dengan cara menyusun potongan-potongan yang terdapat dalam soal.
Psikotes-Tes-Potongan-Gambar
Jika potongan-potongan pada contoh di atas disusun (digabungkan), maka akan menghasilkan bentuk B.
Oleh karena itu, pada kertas jawaban pilih jawaban “B”.

Subtest 8 – Tes Kemampuang Ruang
Terdapat sebuah kubus dengan tanda yang terlihat pada ketiga sisi nya.Kubus tersebut dapat diputar, dapat digulingkan atau dapat diputar dan digulingkan dalam pikiransaudara.
Carilah 1 (satu) dari 5 (lima) pilihan kubus yang memiliki tanda yang sama dengan kubus yang terdapat pada soal.
Psikotes-Tes-Kemampuan Ruang
Contoh ini memperlihatkan kubus E dengan kedudukan yang berbeda.
Mendapatkannya adalah dengan cara memutar ke kanan dua kali kemudian digulingkan ke depan sekali, sehingga sisi kubus yang bertanda dua segiempat hitam terletak di depan dan tanda titik terletak di sudut kanan atas, seperti kubus E.
Oleh karena itu, pilih jawaban “E”.

Sub test 9 : Tes Menghafal Cepat
Anda akan diberikan secarik kertas mengenai kata-kata yang perlu saudara hafalkan dalam waktu 3 menit.
Setelah 3 menit, kertas tersebut akan diambil kembali oleh pengawas.
Yaitu seperti contoh :
BUNGA : melati, kamboja, lavender, anggrek, bougenville
PERKAKAS : gergaji, pisau, dongkrak, tang, obeng
BUAH : ceremai, strawberry, rambutan, zaitun, nenas
NEGARA : indonesia, ekuador, filipina, honduras, vietnam
KOTA : quebec, ujung pandang, wamena, yogyakarta,  jepara
Contoh :
Kata yang mempunyai huruf permulaan Q adalah suatu……………
A. bunga B. perkakas C. buah D. negara E. kota
Quebec adalah termasuk dalam jenis Kota, sehingga jawaban yang benar adalah Kota.
Oleh karena itu pilih jawaban E. Kota.
Contoh berikutnya:
Kata yang mempunyai huruf permulaan R adalah suatu……………
A. bunga B. perkakas C. buah D. negara E. kota
Rambutan adalah termasuk dalam jenis Buah, sehingga jawaban yang benar adalah Buah.
Oleh karena itu pilih jawaban C. Buah.

Kemampuan berpikir logis dan analitis Tes Penarikan Kesimpulan (Silogisme)
Ketika ayah dan ibu Hermawan menikah, masing-masing telah memiliki seorang anak. Hermawan lahir persis setahun setelah perkawinan tersebut,dan memiliki 4 saudara.
jadi kesimpulan yang bisa ditarik adalah, hermawan punya 2 kakak tiri dan 2 adik kandung. mereka 5 bersaudara
Merpati terbang ke utara, merpati adalah burung
kesimpulan yang bisa didapat : sebagian burung adalah merpati, sebagian burung terbang ke utara Hesty, Belly, Penky, dan Melly adalah mahasiswa satu angkatan dari universitas yang sama. Hesty lulus sebelum Belly tetapi sesudah Penky, dan Melly lulus sebelumPengurus koperasi seharusnya berjiwa sosial, Sebagian ketua RT pernah menjadi pengurus koperasi.
kesimpulan : sebagian ketua RT seharusnya berjiwa sosial
Beberapa dosen bergabung dalam tim Karawitan. Tim Karawitan tidak ada yang menjadi pemain tenis.
kesimpulan : beberapa dosen bukan pemain
Semua guide pandai berbahasa asing. Fido bukanlah seorang guide. Biasanya banyak yang terjebak untuk menarik kesimpulan bahwa Fido tidak pandai berbahasa asing.
Ini adalah kesimpulan yang tidak benar. Perhatikan kalimatnya: semua guide pandai berbahasa asing. Kalimat tersebut tidak dapat dibalik, artinya yang pandai berbahasa asing bukan hanya guide. Sehingga jika dikatakan Fido bukanlah seorang guide, maka belum tentu ia tidak pandai berbahasa asing! Jadi, tidak ada kesimpulan yang benar
Semua hewan adalah makhluk hidup. Semua makhluk hidup akan mati. kesimpulan: semua hewan akan mati.
semua bayi minum ASI. Sebagian bayi diberi makanan tambahan.
kesimpulan: sebagian bayu minum asi dan diberi makanan
indah lebih tinggi dari Ade, dan Sulastri lebih pendek dari Indah.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pernyataan di atasadalah  Sulastri dan Ade lebihpendek
Selama semester ini Budi belum pernah mendapat nilai lebih baik daripada teman-temannya.Heru termasuk diantara separuh siswa yang terpandai di kelas.Agus lebih pandai daripada dari Heru dalam pelajaran Matematika.Hasil ulangan Biologi Agus lebih rendah daripada hasil ulangan Budi.
kesimpulan : budi nilainya paling jelek heru pandai agus lebih pandai dari heru di matematika budi lebih pandai dari agus

TES STANFORD BINET
Contoh soal Binet
·        TAHUN II
MENGENALI BAGIAN-BAGIAN BADAN
MATERI: Gambar anak besar
PROSEDUR: Perlihatkanlah gambar anak itu dan katakanalah:
“Tunjukkan padaku rambut anak itu”pertanyaan yang sama untuk:
a.       Rambut            d. Telinga         f. tangan
b.      Mulut               e. Hidung          g.mata
c.       Kaki
KOMBINASI KATA
PROSEDUR : Catatlah kombinasi kata-kata anak yang spontan kapan saja selama interview berlangsung.
SEKOR           :kombinasi paling sedikit 2 kata. Lihatlah standard penyekoran.

·        TAHUN II-6
MEYEBUTKAN BENDA
MATERI: Kursi, mobil, kotak, kunci, garpu, bendera.
PROSEDUR: Tunjukanbenda-benda tersebut satu persatu. Suruhlah anak meamai tiap-tiap benda. Katakana: apakah ini? Atau ini apa namanya ?berikan dengan urutan sebagai berikut:
a.       Kursi                c. Kotak           e. garpu
b.      Mobil               d. Kunci           f. Bendera

·        TAHUN III
MENGGAMBAR GARIS ERTIKAL
PROSEDUR:berikan anak sebatang pensil, dan sambil menggambar garis vertical, katakana: Gambarlah seperti ini. Gambarlah disini. Beri contoh satu kali saja.berikan satu percobaan
SEKOR:Lihatlah standard penyekoran



·        TAHUN III-6
PROSEDUR:Tanyakan:
a.       Apa yang harus kamu kerjakan kalau kamu haus?
b.      Mengapa kita punya komor
Apabila tidak ada jawaban ulangi pertanyaan itu
SEKOR 1.Plus. Lihatlah standard Penyekoran

·        TAHUN IV
PERBENDAHARAAN KATA GAMBAR
MATERI:18 kartu kecil 5cm x 10 cm gambar benda-benda yang umum
PROSEDUR: Tunjukan kartu itu satu persatu. Katakana: apa ini?ini apa?
SEKOR:14 Plus. Lihat standard penyekoran
·        TAHUN 1V-6
PERBANDINGAN KEINDAHAN
MATERI: Tiga katu dengan gambar untuk dibandingkan(buku besar halaman 16-18)
PROSEDUR: Perlihatkan kartu-kartu itu ganti-ganti dan tanyakan: yang mana yang lebih bagus?

·        TAHUN V
DEINISI
PROSEDUR: Katakan: apakah bola ini? Bila diperlukan doronglah dengan perkataan:” kamu tahu bola,bukan?katakan apakah bola itu?” pakailah kata-kata yang sama untuk topi dan kompor.
a.       Bola                 b.topi               c.kompor
SEKOR: 2 Plus. Lihat standard penyekoran
·        TAHUN VI
PROSEDUR: Katakan:
a.       Gunting dibuat dari besi, botol dibuat dari......
b.      Burung terbang, ikan......
c.       Ujung sedok tumpul, ujung garpu.....
d.      Satu cm adalah pendek, satu km adalah.....
·        TAHUN VII
KESAMAAN :DUA BENDA
PROSEDUR:katakana”apakah kesamaan.....dan.....?
a.       Kayu dan arang
b.      Jambu dan mangga
c.       Kapal dan mobil
d.      Besi dan perak
·        TAHUN VIII
MENGINGAT CERITERA:JATUH BASAH KUYUP
MATERI: kartu dengan ceritera itu (buku besar halaman 25)
PROSEDUR: katakana:ini adalah suatu cerita tentang jatuh basah kutup, dengarlah sungguh-sunggguh bila saya membacanya, karena saya akan menanyakan beberapa pertanyaan megenai cerita itu. Berilah anak kartu dengan cerita itu dan mintalah dia mengikuti apabila anda membacanya.
JATUH BASAH KUYUP
Ada seorang anak perempuan bernama siti.Ia berdiam di desa dengan kakaknya yang bernama didik. Pada suatu hari ayah mereka memberikan merek seekor kuda mereka sangat senang.pada suatu ketika didik sedang menaikinya, kuda itu menjadi ketakutan dan lari. Didik yang malang terjatuh kedalam becekan. Siti tertawa terbahak-bahak ketika ia melihatnya. Ia penuh lumpur dari kepala sampai kaki.  Pertanyaan:
a. apakah nama dari ceritera itu?
b. siapakah nama kakak siti?
c. dimana mereka diam?
d. siapakah yang member mereka kuda?
e. apakah yang terjadi?
·        TAHUN IX
KEANEHAN –KEANEHAN VERBAL II
PROSEDUR: bacalah tiap-tiap pertanyaan dan setelah membacanya, tanyakan”apa yang aneh dalam peryataan itu? Biasanya jawaban kurang jelas tanpa ada keterangan lebih lanjut.apalagi bila tidak jelas apakah subjek melihat keanehan, tester harus bertanya:mengapa itu anah?
a.       Kak si didi begitu besar sehingga kalau memakai celana harus melalui kepala.
b.      Seorag laki-laki pergi kekantor pos dan menanyakan apakah ada suratuntuk dirinya. Siapa nama anda? Tanya pegawai pos iti. Orang laki-laki itu menjawab: anda Tanya saya? Kan nama saya sudah tertera pada amplop surat itu.
c.       Pemadam kebakaran pergi dengan tergesa-gesa kerumah yang terbakar, dipersiapkannya selang-selang airnya dan setelah menghabiskan rokok sebatang dipadamkannya kebakaran iitu
d.      Didalam sebuah makam yang tua dijawa timur orang mwnwmukan sebuah tengkorak kecil, yang dianggap sebagai tengkorak airlangga ketika ia berumur 10tahun.
e.       Pada suatu hari sekelompok pelaut melihat gunung es yang seluruhnya telah mencair.

·        TAHUN X
KATA-KATA ABSTRAK
PROSEDUR: katakana :apakah yang dimaksud dengan...? atau apakah arti...?
a.belas kasihan
b.duka
c.keinginan
d.mengagumkan
jawaban mengenai kata-kata abstrak biasanya kurang jelas. Maka diminta keterangan lebih lanjut. Ya tetapinapakah yang dimaksud dengan....... atau ya tetapi apakah......

·        TAHUN XI
PROSEDUR: Katakan: dengarkan, perhatikan apakah engkau dapat memahami apa yang say abaca.
      Dani pergi berjalan-jalan didalam hutan.Ia melihat seekor binatang kecil yang ditangkapnya untuk diperihara dirumah. Akan tetapi kemudian terlepas lagi. Ketika ia sampai rumah. Orang tuanya segera mencuci pakaian yang dipakainya.Mengapa?

·        TAHUN XII
KEANEHAN GAMBAR II
MATERI: gambar bayangan(buku besar besar halaman 28)
PROSEDUR: Sambil menunjukan gambar, tanyakan apakah yang aneh mengenai gambar ini? Apabila jawaban tidak jelas katakana mengapa itu aneh?

·        TAHUN XIII
MENGINAT KALIMAT III
PROSEDUR: sebelum mengucapkan tiap-tiap kalimat, katakana:
Denagarkan, dan tirukan persis sama dengan yang saya katakana
a.       Kapal terbang itu mendarat denga  hati-hati landasan
b.      Anjing pak tani melarikan sepotong tulang besar
SEKOR: 1 Plus. Tanpa salah.Kesalahan termasuk mengurangi, mengganti dan mengubah kata-kata atau urutan kata.

WAIS
(WECHSLER ADULT INTELIGENCE SCALE)
CONTOH SOAL
PETUNJUK:tempatkan daftar kata didepan subyek dan katakan:saya ingin saudara menyebutkan arti-arti berapa kata. mari kita mulai dengan...... apa arti......?setiap menjawab tunjukan kata pada daftar.
·        DAFTAR KATA-KATA
1.      tempat tidur
2.      perahu
3.      sen
4.      kemarau
5.      reparasi
·        MELENGKAPI GAMBAR
PETUNJUK: mulai dengan kartu I. sebelum mengemukakan gambar pertama, katakan: saya akan menunjukan kepada saudara beberapa gambar yang ada bagian penting yang hilang.periksa tiap-tiap gambar dan katakan pada saya apa yang hilang.
BATAS WAKTU 20 detik untuk tiap –tiap soal.

GAMBAR                                           BAGIAN YANG HILANG
Pintu................................................... Bukaan(pegangan)
babi..................................................... Ekor
wanita................................................. Hidung
Montor............................................... pegangan pintu
kartu................................................... intan
·        RANCANGAN BALOK
PETUNJUK: Mulai dengan Rancangan I untuk semua subyek. ambil empat balok dan katakan: “periksailah balok-balok ini. semua sama. pada beberapa sisinya semuanya merah: pada sisi-sisi yang lain semuanya putih; dan pada sisi-sisi lainya lagi, separoh merah dan separoh putih. bolak baliklah baloknya kemudian katakan: sayanakan mengumpulkan balok-balok ini untuk membuat suatu rancangan. periksalah! atur empat balok itu secara pelan-pelan menjadi suatu rancangan seperti dalam kartu 1, tanpa menunjukan kartu 1 kepada subyek. kemudian, biar model itu dengan utuh, berikan empat balok lainnya kepada subyek dan kataka:nah, buatlah lainnya seperti ini. bilamana subyek menyelesaikan dengan betakan: nah, butuhlah lainnya seperti ini. bilamana subyek menyelesaikan dengan benar rancangannya dalam batas waktu, nilai 4 angka dan lanjutkan dengan rancangan 2.
 bilamana subyek gagal dalam penyelesaian rancangan dengan atas waktu atau mengatur balok-balok dengan tidak benar, ambil ambil balok-baloknya biarkan model( contoh) penguji tetap utuh dan katakan PERIKSA LAGI!
Beri demonstrasi yang kedua dengan menggunakan balok-balok subyek kemudian campur aduk balok-balok itu, dengan contoh penguji tetap utuh, dan katakan: nah, saudara mencoba lagi dan ingat membuat yang lain tepat seperti kepunyaan saya. baik subyek berhasil atau gagal dalam percobaan, lanjutkan dengan rancangan yang ke 2.
kadang-kadang subyek akan mencoba meniru contoh penguji dengan tepat, termasuk sisi-sisinya. bilamana hal semacam itu terjadi pada rancangan satu, katakan bahwa hanya sisi-sisi atas yang ditiru.
rancangan II apabila balok-balok untuk mencontoh rancangan 1 dan atur menurut kartu yang bertanda 2. katakan: “sekarang kita akan mengatur balok ini sesuai dengan gambar ini. periksa saja”. bangunlah rancangan dengan pelan-pelan untuk memberikan kesempatan kepada subyek memeriksa bahwa rancangan itu meniru rancangan kartu 2. kemudian campur aduk balok-balok yang digunakan dalam demonstrasi, berikan kepada subyek, dan katakan: nah, lihat gambar ini dan buatlah satu, tepat seperti ini dengan balok-balok ini. kerjakan dan katakan bila saudara telah selesai.
bilamana subyek berhasil dalam percobaan ini, lanjutkan dengan rancangan 3. bila dia gagal, beri demostrasi untuk kedua kalinya, katakan: “lihat saya lagi”. sesudah menyelesaikan rancangan , campur aduk balok-baloknya dan katakan: nah, cobalah ini” baik subyek berhasil atau tidak dalam percobaan kedua, dengan rancangan3.
rancangan 3-10 tempatkan kartu untuk rancangan 3 didepan subyek dan beri dia empat balok. katakan: nah, buatlah seperti ini. katakan kepada saya kalau saudara sudah selesai. bilamana subyek memberikan tanda bahwa dia telah selesai atau waktuntelah berakhir, campur balok-balok dan berikan rancangan 4 serta:” nah, buat suatu seperti ini, kerjakan , beritahu saya kalau anda sudah selesai. ikut prosedur ini untuk secara rancangan berikutnya.
jika telah selesai rancangan 7, keluarkan lima balok lainnya dan katakan: “nah, buatlah satu seperti ini, dengan menggunakan sembilan balok lainnya dan katakan : “nah, buatlah satu seperti ini, dengan menggunakan sembilan balok. jangan lupa memberitahu saya kalu saudara telah sesuai”. untuk rancangan 10,subyek tidak diijinkan membalik kartu memperoleh dasar yang rata. akan tetapi, beri nilai sepenuhnya bila reproduksinya pada rancangan ini putar tidak lebih dari 450
batas waktu: rancangan 1-2:60ndetik
                        (catatan waktu secara optimal)
                        rancangan 3-6:60 detik
rancangan 7-10:120 detik
catatlah waktu yang diambil untuk menyelesaikan tiap-tiap rancangan bilamana hal itu dikerjakan dengan benar dalam batas: hadiah diberikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang cepat pada rancangan 7-10
hentikan: sesudah gagal tiga kali berturut-turut. kegagalan pada kedua percobaan baik rancangan 1 atau rancangan 2 dihitung atau kegagalan.
·        PERSAMAAN
Hentikan sesudah gagal 4 berturut-turut
jeruk...........................pisang
baju jas....................... kemeja
kapak...........................gergaji
anjing........................kucing
utara........................ selatan
mata........................ telinga
udara...................... air


#semoga bermanfaat#

Minggu, 17 April 2016

pendekatan kualitatif


 
Disusun Oleh:
Nama              : Tria Septiyani
Nim                 : 14081036     










FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015



TUGAS
SOAL

MetopenKualitatif
1.       Buatlah review untuk berbagai pendekatan dalam penelitian kualitatif dengan menyoroti pada perbedaan kelima pendekatan tersebut berdasarkan ciri-ciri khususnya, meliputi:
a.       focus penelitian
b.       tipe permasalahan yang cocok untuk diteliti
c.       satu ananalisis
d.       bentuk pengumpulan data
e.       strategi analisis data

Pendekatan dalam  penelitian Kualitatif memiliki 5 pendekatan yaitu:
1.      Biography
2.      Case study
3.      Phenomelogi
4.      Grounded theory
5.      Ethnography





















 Dalam pendekatan Biography 
·        focus penelitiannya adalah: mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang.
·        tipe permasalahan yang cocok untuk diteliti: studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Jadi perlu mempelajari  seorang individu dan mengapa individu tertentu penting untuk diteliti.
·        satu ananalisis: subyek diteliti tentang individu dan pengalaman dicari apa yang menarik yang sangat berpengaruh sehingga dapat dianalisis mengenai kehidupan subyek.
·        bentuk pengumpulan data: Data individu mengenai pengalaman atau tentang individu yang diperoleh langsung dianalisa, dilanjutkan dengan pencarian data lagi dan dianalisis, demikian seterusnya sampai dianggap mencapai hasil yang memadai. 
·        strategi analisis data: mencari pengalaman menarik yang sangat berpengaruh terhadap seseorang sehingga mengubah hidup seseorang dengan cara semua data yang diperoleh berdasarkan wawancara atau pengamatan yang diperoleh.









 Dalam pendekatan Case Study
·        focus penelitiannya adalah: memberikan gambaran yang lengkap dan terorganisasi melibatkan berbagai sumber informasi.
·        tipe permasalahan yang cocok untuk diteliti: berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
·        satu ananalisis: dalam permasalah perlu disampaikan pelu mengetahui dari perspektif ayng lebih mendalam tentang sebuah kasus (kejadian proses, program) karena sampai sekarang belum ada perspektif mendalam tentang haltersebut.
·        bentuk pengumpulan data: mengeksplorasi suatu masalah lalu pengambilan data dengan terperinci  dengan melibatkan berbagai sumber informasi. Namun dibatasi oeh waktu & tempat kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas atau individu. informasi ditile individudigunakan untuk kembangkan prinsip-prinsip perilaku secara umum. Misalnya teori freud.
·        strategi analisis data:      perlu mengetahui permasalahan yang disampaikan, perlunya mengetahui dari perspektif yang lebih mendalam tentang sebuah kasus (kejadian program, peroses). Studi kasus dibedakan dari pendekatan lain karena ia menganalisis secara intensif terhadap unit tunggal atau satu system terbatas seperti seorang individu, suatu program, suatu peristiwa, suatu intervensi.








Dalam pendekatan Phenomology
·        focus penelitiannya adalah: mendeskripsikan apa yang sama atau umum dari semua partisipan ketika mereka mengalami fenomena yang sama. Dan mereduksi pengalaman individu pada fenomena yang menjadi deskripsi tentang esensi atau intisari universal.
·        tipe permasalahan yang cocok untuk diteliti: mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
·        satu ananalisis: mengungkap makna konsep atau pengalaman yang didasari oleh kesadaran pada beberapa invidu dilakukan dalam situasi alamiah. Fenomenologi sebagai metode penelitian yang mengkaji sejumlah subyek dengan terlibat langsung dan relative lama untuk mengembangkan pola dan resi-reasi makna untuk memahami makna hidup.
·        bentuk pengumpulan data: membedakan wilayah data (subjek) sampai dengan interpretasi peneliti. Peneliti menyusun kelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatan oleh responden.
·        strategi analisis data:      Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.




Dalam pendekatan Grounded theory

·        focus penelitiannya adalah: untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu, situasi dimana individu saling berhubungan, bertindak atau melibatkan dalam suatu prosessebagai respon terhadap suatu peristiwa.
·        tipe permasalahan yang cocok untuk diteliti: Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa yang dipelajari.
·        satu ananalisis: peneliti mengemukakan perlunya suatu teori dimodifikasikan karena teori yang ada saat ini atau kurang dapat dapat menjawab permasalahan yang berkembang dilapangan.
·        bentuk pengumpulan data: Dalam Grounded Theory, setiap kategori harus dikelompokkan ke dalam satu jenis kategori berikut; yaitu kondisi kausal, konteks, kondisi pengaruh, strategi aksi/interaksi, dan konsekuensi.
·        strategi analisis data:      memproses apa yang saling berkaitan erat, dan harus dilakukan secara bergantian (siklus). Karena itu kegiatan analisis yang dibicarakan pada bagian berikut– telah dikerjakan pada saat pengumpulan data sedang berlangsung.









Dalam pendekatan Etnografi
·        focus penelitiannya adalah: untuk menyelidiki kelompok kebudayaan di lingkungan alamiah dalah priode waktu yang cukup lama mengenai uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup.
·        tipe permasalahan yang cocok untuk diteliti: peristiwa cultural yang menyajikan pandangan hidup responden.
·        satu ananalisis: dalam etnografi, penelitian menyampaikan perlunya menggambarkan dan menginterpretasi perlu budaya dari sekelompok masyarakat.
·        bentuk pengumpulan data: Penelitian etnografi dilakukan di lingkungan alamiah (natural setting) tempat di mana ‘yang diteliti’ (baca: masyarakat, lembaga atau kelompok manusia) hidup – bukan penelitian yang dilakukan di laboratorium atau lingkungan buatan lainnya. Dalam penelitian etnografi peneliti datang ke tempat di mana masyarakat atau kelompok tinggal untuk ‘mengalami bersama’ apa yang mereka lakukan sehari-hari.
·        strategi analisis data:      peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup dengan terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Setelah itu peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok. Sehingga Peneliti dapat mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.



Kamis, 14 April 2016

makalah intelegensi




TUGAS
PSIKODIAGNOSTIKA




DISUSUN OLEH:
TRIA SEPTIYANI                                       14081036




FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015




KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah  mata kuliah Psikodiagnostika tentang “hubungan intelegensi terhadap motivasi belajar mahasiswa”.
Penulis selalu berterima kasih kepada dosen pengampu Yang telah susah payah memberikan materi-materi yang sangat bermanfaat sehingga menjadikan bertambahnya ilmu. Dan saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai intelegensi.
Oleh karena itu penulis selalu memohon kritik serta saran kepada semua pihak demi memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari karya tulis penulis. Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.




Yogyakarta, 15 april 2016








BAB 1
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Intelegensi merupakan salah satu konsep yang dipelajari dalam psikologi. Sebagian orang berpendapat bahwa intelegensi merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Intelegensi erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Banyak problem – problem manusia yang berhubungan dengan intelegensi. Diantaranya hubungan terhadap pendidikan yaitu motivasi belajar mahasiswa
Sedangkan Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri kita sendiri atu pun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita inginkan.

B. Rumusan Masalah
  1. Apa definisi intelegensi  dan motivasi?
  2. Apa saja factor yang mempengaruhi intelegensi ?
  3. apa kaitannya intelegensi dengan motivasi?



C.Tujuan Penulisan
1. untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan psikologi.
2.Untuk mengetahui definisi intelegensi dan motivasi.
3.Untuk memahami factor yang mempengaruhi intelegensi.
4. Hubungan antara intelegensi dengan motivasi belajar.





BAB II
PEMBAHASAN


  1. Definisi intelegensi
Beberapa ahli Psikologi yang mendefinisikan mengenai intelegensi, diantaranya:
A. David Wechster (1986). Definisinya mengenai intelegensi mula-mula sebagai kapasitas untuk mengerti ungkapan dan kemauan akal budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya. Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
       B. William Stern mengemukakan batasan sebagai berikut:
Intelegensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya. William Stern berpendapat bahwa intelegensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan, sedangkan pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi seseorang.
C. Claparde dan Stern mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru.
            Menurut pendapat saya Intelegensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya.Intelegensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan (bawaan seseorang).
Inteligensi meliputi kemampuan verbal, pemikiran lancar, pengetahuan, perencanaan, perumusan masalah, penyusunan strategi, representasi mental, ketrampilan pengambilan keputusan, keseimbangan serta integrasi intelektual secara umum.
  1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi
A.    Faktor pembawaan
Faktor pembawaan merupakan faktor pertama yang berperan di dalam intelegensi. Faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas terdapat mahasiswa yang tidak aktif, agakaktif, dansangat aktif, meskipun mereka menerima pembelajaran yang sama.
B.    Faktor minat dan pembawaan yang khas
Faktor minat ini mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luas, sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
C.    Faktor pembentukan
Pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan antara pembentukan sengaja, seperti yang dilakukan di sekolah dan pembentukan yang tidak disengaja, misalnya pengaruh alam disekitarnya.
D.        Faktor kematangan
Di mana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik maupun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
E.    Faktor kebebasan
Faktor kebebasan artinya manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
  1. Konsep Motivasi
A. Definisi
Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan
Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan adalah:Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorangagar mau melakukan sesuatu yang diinginkan.Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi diatas mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur dorongan dan keinginan.
Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003). Misalnya, dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak yang menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat terpenuhi. Dengan demikian motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Apabila seseorang tidak mempunyai motivasi untuk belajar, maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik, memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti menggerakkan seseorang agar ia mau atau ingin melakukan sesuatu.
B.Aspek Motivasi
Tiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu:
1.      Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme
yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental (berpikiri dan ingatan).
2.      Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut.
3.      Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut.

  1. Devinisi belajar 
Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching & Media-A systematic Approach (1971) dalam Arsyad (2011: 3) mengemukakan bahwa “belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati”.
Sedangkan Menurut Gagne dalam Whandi (2007) belajar di definisikan sebagai “suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman”. Slameto (2003: 5) menyatakan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh  suatu perubahan tingkah laku  yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 
Dengan demikian dapat disimpulkan Belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.


BAB III
HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dan prestasi menjadi symbol atau ukuran bagi mahasiswa. Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi mahasiswa yaitu: Faktor fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana, perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. selain itu adalah factor social yaitu tingkatan kecerdasan intelegensi (IQ).
            menurut Ekowati (2006) yang menyatakan bahwa terdapat kontribusi positif antara intelegensi (kecerdasan) terhadap hasil belajar mahasiswa. semakin besar peluangnya untuk meraih sukses, dan sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses.dengan demikian intelegensi sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar.
 Hubungan antara motivasi dengan belajar, sangat erat dan tidak mungkin terpisahkan karena Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik, memberikan motivasi kepada diri sendiri, berarti menggerakkan diri mau atau ingin melakukan sesuatu.
Sehubungan dengan hal tersebut, Sardiman A.M. mengemukakan tiga fungsi motivasi sebagai berikut :
  1. Mendorong manusia untuk berbuat
  2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
  3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbutan apa yang

Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mahasiswa. untuk memperoleh prestasi, motivasi belajar  berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa  yang menjadikan mahasiswa tersebut menjadi aktif dalam perkuliahanm nebgerjakan tugaas serta tidak bolos kuliah.



IV
PENUTUP
  1. Kesimpulan
intelegensi adalah kemampuan adaptasi dan menggunakan pengetahuan yang di miliki dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidup seseorang.
Seseorang yang tingkat intelegensinya (IQ) tinggi belum tentu memiliki kreativitas, bakat, dan prestasi belajarnya tinggi pula karena setiap individu memiliki motivasi yang berbeda.  Karna motivasi terletak pada diri sendiri maka hendaknya mahasiswa membangun motivasi belajar yang baik dengan motivasi yang baik maka mahasiswa akan meraih apa yang telah dicita-citakan.
  1. Saran
            Penulis menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dari para pembaca  demi kesempurnaan  makalah ini. Atas masukan kritikan dan sarannya, penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2004). Pengantar psikologi Intelegensi Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djamarah, S.B. (2002Psikologi belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Jaali, Haji. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyati. 1998. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Publisher S
Suparno, A. Suhaenah. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dikti Depdiknas
Wlodkowski, R.J., & Jaynes, J.H. (2004). Motivasi belajarJakarta: Cerdas Pustaka.
Soemanto) Wasty. !!:. Psikologi Pendidikan. Jakarta :ineka Aipta).