MENGATASI KETIDAKNYAMANAN PENGGUNA JASA
KERETA API PRAMEKS
Diampu
oleh: Dra. Sriningsih, M.Si.
DISUSUN OLEH:
"Tria Septiyani"
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN
AJARAN 2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan untuk dapat menyusun laporan ini,
sehingga laporan ini dapat kami berikan kepada ibu Dra. Sriningsih, M.SI. Kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung.
kami menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami meminta maaf
atas kesalahan-kesalahan tersebut. Semoga laporan kami ini dapat berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 4 juni 2015
BAB I
PENDAHULUAN
Topik : Kenyamanan pengguna
Transportasi Umum
Judul: mengatasiI kenyamanan
pengguna jasa transportasi kereta api prameks
Latar Belakang:
Jika membuat suatu laporan,
perlu di dapatkan data-data yang akurat. Maka, kita harus memerlukan observasi.
Dengan adanya observasi, maka laporan akan Jelas dan Akurat karena observasi merupakan metode penelitian
sistematis, sengaja, dengan indera dapat menangkap kejadian yang sedang
berlangsung (Hadi, 2000). Maka, observasi sangat dibutuhkan untuk menyusun
sebuah laporan.
Maksud dan Tujuan:
Maksud dari laporan ini adalah
untuk memenuhi tugas dari ibu Dra. Sriningsih, M.SI. Tujuannya adalah
untuk mengetahui bagaimana cara
mengatasi kenyamanan pengguna jasa transportasi yaitu kreta api Prameks
BAB II
PEMBAHASAN
Teori:
1. Pengertian
kereta api prambanan ekspres (prameks)
Kereta api Prambanan
Ekspres (Prameks) merupakan nama bagi layanan transportasi kereta api (KA) yang
menghubungkan Kutoarjo, Yogyakarta, dan Surakarta (hingga Stasiun Palur di timur kota). Saat ini
beroperasi sepuluh kali pulang pergi dan dikelola oleh PT Kereta Api Daerah Operasi VI
Yogyakarta. KA Prameks Solo–Yogyakarta pergi pulang (PP) kali pertama
diluncurkan tanggal 20 Mei 1994, dengan hanya menggunakan empat rangkaian
kereta kelas bisnis yang ditarik oleh lokomotif diesel dengan tarif 2000
rupiah. Rangkaian ini memakai kereta milik KA
Senja Utama Solo yang
beroperasi hanya pada malam hari. Awalnya KA itu berjalan hanya dua kali sehari
pergi-pulang. Dalam kurun pengoperasiannya, KA Prameks telah mengalami beberapa
kali perubahan jadwal pemberangkatan maupun sarana yang dipergunakan. Bahkan
untuk periode yang singkat, ke dalam rangkaian ini pernah pula ditambahkan satu
gerbong KA eksekutif dengan tarif 5000rupiah.
Dikutip dari TRIBUNJOGJA.COM,
PURWOKERT, Corporate Communication Manager PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop V
Purwokerto, Surono, mengatakan tarif subsidi untuk kereta api ekonomi dengan
fasilitas Public Service Obligation (PSO) yang diberlakukan mulai 1 Maret 2015,
terhitung mulai 1 April 2015 akan kembali mengalami perubahan. Surono
menjelaskan, selain KA Ekonomi jarak jauh, sejumlah KA lokal juga akan
mengalami penyesuaian tarif. Ia memaparkan, tarif KA Prameks relasi
Kutoarjo-Yogyakarta dan Yogyakarta-Solo atau sebaliknya berubah dari Rp6000
menjadi Rp8000. Sedangkan untuk relasi Kutoarjo-Solo atau sebaliknya berubah
dari semula Rp12.000 menjadi Rp15.000.
2. Pengertian
Kenyamanan
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) kenyamanan adalah keadaan nyaman.
Kenyamanan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Kebutuhan akan makan,
minum, pelindung (shelter), ataupun tempat peristirahatan ketika lelah,
semuanya membutuhkan kenyamanan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Tanpa kenyamanan akan sulit untuk
dapat merasa kebutuhannya telah terpenuhi walaupun setiap orang akan berusaha
untuk mengatasi ketidaknyamanannya. Kenyamanan ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti elemen/fasilitas pendukung, aksesibilitas dan keamanan. Unsur
elemen pendukung sangat berpengaruh terhadap kenyamanan karena elemen ini
memberikan prasarana bagi pelanggan untuk beraktivitas.
3. Mengapa
Terjadinya Ketidaknyamanan dalam menggunakan Kreta Api prameks?
ada beberapa faktor
yang menyebabkan ketidaknyamanan penumpang, diantaranya kurangnya daya angkut
sehingga menyebabkan kereta terutama kelas ekonomi penuh sesak. Keterlambatan
keberangkatan yang mencapai 10 menit dan kedatangan yang mencapai 60 menit
mendatangkan keluhan dari pihak pengguna jasa kereta api Dan dalam pembelian
tiket kreta api Prameks diharuskan membeli 3jam sebelum keberangkatan sehingga
trjadi antrian yang panjang di loket pembelian tiket.
Kurangnya tempat
duduk mengakibatkan banyak penumpang
yang berdiri. Kondisi rel yang tidak baik juga membuat terlambatnya jadwal
kereta bahkan terjadi kecelakaan dan menimbulkan banyak korban jiwa. Meski
demikian kereta api tetap menjadi pilihan alat transportasi favorit bagi
masyarakat Indonesia kelas menengah kebawah, karena harga tiket kereta apai
lebih murah. Oleh karena itu diharapkan transportasi kereta api dapat
ditingkatkan lagi mutu dan kualitas pelayanannya.
4. Cara
mengatasi Ketidak kenyamanan pengguna jasa Kreta api
Ada beberapa cara
yang dilakukan para pemumpang untuk mengatasi ketidaknyamanan dalam kreta Api prameks
A.
Mendengarkan
Musik dengan menggunakan earphone
B.
Bercerita
dengan penumpang sebelahnya
C.
Tidur
D.
Bermain
Game menggunakan Hp
E.
Internetan
F.
Telepon-teleponan
G.
Berfoto
H.
Menikmati
pemandangan sepanjang jalan
I.
Makan
J.
Membaca
buku
5. Cara
yang sebaiknya dilakukan oleh KAI Prameks mengatasi
A.
Menambah
gerbong
B.
Menetapkan
Kapasitas Penumpang
C.
Menambah
jumlah kursi penumpang
LAPORAN
OBSERVASI
- Data/identitas pribadi (pada observasi individual)
A.
Jenis
Klamin subyek: Laki-laki dan Perempuan
B.
Usia
subyek : Semua Umur
C.
Tingkatan
Pendidikan: Semua Kalangan
D.
Tingkatan
Pekerjaan: Semua Kalangan
E.
Status
Perkawinan: Belum dan Sudah menikah
2. Data
kuantitatif
A.
Tanggal: 15 Mei 2015
B.
Waktu
(Jam/ Pukul): 10:05 WIB sampai 11:15 WIB
C.
Tempat:
Di dalam Kreta api Prameks tujuan yogyakarta solo
D.
Lama
observasi: 1 jam 10 menit
E.
Tipe
Ruang: Tidak Nyaman( Berdesakan)
F.
Cara pencatatan:
Dengan menggunakan Alat tulis dan kamera Hp
G.
Sistem pencatatan:
H.
Perilaku target:
ketidaknyamanan penumpang
- Data kualitatif permasalahan
Laporkan intensitas, keparahan, generalitas, anteseden dan konsekuensi
perilaku bermasalah:
A.
Intensitas: seberapa besar perilaku menghambat
B.
Keparahan: sejauhmana perilaku itu patologis
C.
Generalitas: pada situasi-situasi seperti apa perilaku
itu patologis
D.
Anteseden-konsekuensi: sebab-akibat yang ditimbulkan
oleh perilaku bermasalah
4. Data kuantitatif
A.
Frekuensi
:
B.
Durasi:
1jam 10 menit
C.
Rata-rata per satuan waktu:
D.
Intensitas:
E.
Latensi:
F.
Norma: perilaku kelompok sebaya dalam situasi yang
sama (untuk dijadikan sebagai acuan pembanding perilaku obsevi)
5. Data kuantitatif observasi
Laporkan generalitas, anteseden
& konsekuensi perilaku bermasalah yang diamati:
- Generalitas:
Pada saat kereta api
penuh dengan penumpang
- Anteseden:
Sebelum
munculnya perilaku yang diamati,
penumpang telah mengetahui kondisi dalam
kreta api yang penuh, penumpang mempersiapkan diri agar merasa nyaman walau
ditempat yang berdesakan.
- Konsekuensi:
akibat-akibat yang timbul oleh penumpang
ketika mengalami Ketidaknyamanan melakukan kegiatan seperti dibawah ini:
1.
Mendengarkan
Musik dengan menggunakan earphone
2.
Bercerita
dengan penumpang sebelahnya
3.
Tidur
4.
Bermain
Game menggunakan Hp
5.
Internetan
6.
Telepon-teleponan
7.
Berfoto
8.
Menikmati
pemandangan sepanjang jalan
9.
Makan
10. Membaca buku
Indikator perilaku yang akan
diamati
penumpang yang merasakan ketidaknyamanan dalam menggunakan
kereta api Prameks , para penumpang mengatasi ketidaknyamanan dengan melakukan beberapa aktifitas untuk
menghilangkan rasa ketidaknyamanan tersebut.
Jenis Observasi
Janis
observasi yang digunakan adalah :
1. Covert
yaitu observasi tertutup, observee tidak mengetahui bila sedang di observasi
oleh observer
2. Partisipan
yaitu observer ikut berinteraksi langsung dengan observee, jadi observer ikut
terlibat dalam proses interaksi secarang langsung.
3. Alami
yaitu suatu keadaan, respon yang dimunculkan oleh observee secara alami (apa
adanya, tanpa di buat-buat).
Alat yang bantu Observasi
Rating
Scale Yaitu: berisi tentang data yang
memuat gejala perilaku atau indikator perilaku yang akan di amati dengan
alternatif jawaban yang dapat memberikan informasi tentang intensitas atau
tingkatan pertilaku yang akan di amati.
Check
List yaitu:
Suatu daftar yang berisi tentang nama-nama subyek atau nama
observe,faktor-faktor yang hendak diselidiki, indikator perilaku yang diungkapkan,
muncul atau tidaknya perilaku.
Beri
tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan dengan ketentuan score
4 sangat Nyaman, 3 Nyaman, 2 kurang Nyaman, 1 tidak Nyaman.
NO
|
Hal-hal
yang diamati
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
|
Mendengarkan
Musik dengan menggunakan earphone
|
||||
2.
|
Bercerita
dengan penumpang sebelahnya
|
||||
3.
|
Tidur
|
||||
4.
|
Bermain
Game menggunakan Hp
|
||||
5.
|
Internetan
|
||||
6.
|
Telepon-teleponan
|
||||
7.
|
Berfoto
|
||||
8.
|
Menikmati
pemandangan sepanjang jalan
|
||||
9.
|
Makan
|
||||
10.
|
Membaca
buku
|
Total Nilai =
________
Daftar Pustaka
Rangkuli,Freddy.2007.Riset
Pemasaran.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar