Senin, 12 Oktober 2015

sepenggal kisah aku terhadapMu



ini adalah kisahku Berawal dari kata CINTA yang kata orang itu indah...
kadang ku berfikir apakah KATA CINTA hanya hidup di negeri dongeng
karna aku hanya aku bukan kita seperti orang bilang ketika CINTA merajutkisahnya..
 bukan aku tak pernah mencintai atau merasakan JATUH CINTA namun itu semua sirnah ketika cinta yang awalnya aku genggam PERGI meninggalkanku tanpa sepucuk kata......
dalam hati ku bertanya; Bolehkah aku CEMBURU? meski aku tau kau bukan milikku?.....
aku tak mengharap kau mengerti dengan apa yang aku rasa namun aku hanya ingin kau menghargai RASAKU meski aku tau RASAKU bukan RASAMU, apakah seujung kukupun tak berarty untukmu?

"ini adalah sepenggal kisahku"
 -) dear memory Awal pertemuan saat aku kelas 1 SMA  saat malam itu tepatnya malam minggu aku kenalan sama seorang laki-laki yang berasal dari sukabumi namanya "AL-D--A" Menurutku dia itu orang yang jutek dan Lucu gitu, juteknya yang bikin aku keinget soalnya aku juga orangnya jutek gak butuh waktu lama akhrnya kita saling jatuh cinta walau awalnya hanya main" tapi mungkin terjebak dengan permainanku sendiri sungguh itu pertama kalinya aku JATUH CINTA gak ada tuh tembak"an cuma lewat sms aku tanya dia(pesan singkat kita dlu)
AKU: eh, D kamu suka gak sih sama aku?
D  : emang kenapa
AKU: ya tanya aja sih
D:owh, kalo kamu suka gak sama aku
AKU: jujur suka sih hbis kamu nyambung si kalo ngobrol asyik :)
D:aku juga suka sama kamu :)
AKU: terus kalo kita saling suka apasih namanya Pacaran bukan si?
D: ya bisa dibilang begitu kan sama" nyaman
AKU:owh mksh ya udah suka sama aku berarty kita jadian dong, kalo kata orang mah pacaran gitu ya?
D:iya berarty mulai hari ini kita pacaran
hmm... ya begini waktu aku pertama jadian sama dia hari demi hari kita semakin saling memahami walau gak seperti pacaran ala orang kebanyakan yg setiap hari SMSan ya... mungkin karna kita sama" Cuek orangnya tapi cueknya kita saling memperhatien dengan cara kita masing-masing. kalau ketemu kita saling cerita misalnya 1 minggu kita gak ketemu ya kita saling cerita apa aja kebahagiaan  kita dan apa yg buat kita kecewa atau sedih. emang sih pada saat itu kita masih kelas 1 SMA tapi kita pacaran dewasa sweat bgt bhkan kita pernah "MEMIMPIKAN SUATU SAAT NANTI KALAU KITA SUDAH DEWASA KITA HIDUP BAHAGIA DALAM SATU RUMAH" dan ketika diantara kita ada yg masalah kita Pasti BERTEMU untuk sekedarkita bercerita dan kita cari solusi berdua walaupun masalah tersebut bukan masalah kita tapi masalah salah satu diantara kita.dia bilang dia gak betah di JOGJA dia pengen balik ke SUKABUMi akupun sedih dengernya karna harus merelakannya pergi tapi aku tetap tersenyum UNTUKNYA karna aku ingin yang TERBAIK UNTUKNYA :) kenapa aku berusaha untuk tersenyum untuknya padahal akupun menangis, karna waktu itu sempat ada yang MENELEFONKU seorang laki" dia bilang dia adalah SEPUPUNYA dia bilang:
DIA:kamu siapa
aku: aku temennya, mas siapa
DIA:aku sepupunya, aku mau tanya kok si D nakal ya sekarang kamu tau kenapa?
aku: saya kurang tau mas, ya dia sih pernah cerita katanya dia rindu sukabumi mas mungkin dengan dia balik kesana dia seneng masgak nakal
DIA: tapi orgtuanya titipin diadsini jd saya tanggung jawab
aku: owh yaudah si D aku yg  jaga mas aku usaha deh biar dia gk seprty itu lgi aku tanggung jwb kok sama omonganku aku bkl bhgiain dia mas walau aku tahu aku masih kecil
DIA: owh beneran yaudah aku titip D ya
aku: iya mas, mas bisa pegang omonganku triya janji
inilah jawabannya kenapa aku tetep sabar sekalipun aku dikecewakan, slalu berusaha tersenyum untukMu sekalipun air mata tak dapat aku bohongi :) sekarang kamu ngertikan kenapa aku lakuin semua yg terbaik untukmu itu bukti bahwa aku sangat Tulus untukmu.aku seneng karna akhirnya kamu bisa bahagia keinginanmu balik kesukabumi tercapai meski kau lupa dengan AKU dengan pergi meninggalkanku tanpa kabar, aku mencarimu tanpa henti walau aku seperti orang bodoh mencarimu tanpa aku tahu dimana kamu berada tahun berfganti tahun akhirnya aku temukanmu di facebook betapa bahagianya aku namun aku melihat kau telah BERSAMANYA apa aku marah? Gak aku hanya bilang "Selamat bahagia untuk kamu" dan akhirnya kamu bilang:" T... kAmu cari aja penggantiku karna aku disini udah punya seseorang" sungguh sakit banget sekitar 2tahun aku berusaha mencari kabarmu dan ternyata aku Terpaksa mencari penggantimu meski AKU TAK MAU aku tetap Tersenyum, air mataku tidak aku tunjukan kepadamu karna'DOAKU Adalah Agar kamu slalu Bahagia dan mungkin inilah Kebahagiaanmu' :) Tersenyumlah sayang karna senyummu adalah Nyawaku....
2tahun berlalu akhirnya Tuhan mempertemukan kita setelah sekitar 5tahun kita tidak bertemu aku sangat bahagia berasa mimpi TRIMAKASIH karna kamu telah mengingatKu waktu seakan cepat berlalu karna pertemuan itu hanya 2hari itupun hanya setegah hari. aku tuliskan semua perasaanku di Sebuah buku Diary ya yg sekarang ada padamu walau apa mungkin buku itu masih kamu simpan??? 
ketika aku libur kuliah aku beranien untuk bertemu denganmu pergi sampai kesukabumi walau bodohnya aku tak tahu harus dgn apa aku sampai dsana sedangkan aku tak tahu alamatMu akhirnya aku ingat aku pernah bilang seperti ini:misalnya kamu nyuruh aku naik kreta untuk buktien sebesar ap ketulusanku pasti aku lakuin (padahal kamu tahu aku sangat takut kereta) akhirnya aku pergi kesukabumi naik kreta ya... didalam kreta aku mengis ketakutan karna aku fobia kreta tapi aku tetap beranien diri karna dipikiranku semoga ketika kita sudah bertemu kamu tersenyum padaku, aku turun djakarta pusat dan aku ingat punya temen tinggal disukabumi tanpa pikir panjang walau aku belom istirahat aku lgsg ikut dia kesukabumi dia pun tahu bahwa ku begini karna UNTUK KAMU Ya HANYA UNTUK KAMU sesampainya di rumah temenku aku lgsg menghubungi kedua sahabatmu aku hanya bilang: ajak aku pergi itu saja bukan aku tidak mengabarimu namun aku hanya merasa mungkin kehadiranku tidak kamu inginkan karna aku sudah menghubungimu tapi dibacapun tidak dan sempat beberapa kali aku bilang kalau suatu saat nanty Tuhan beri aku waktu untuk bertemu dgnmu sampai sukabumi apa yg akan kamu lakukan? kamu jawab masa sih gak mungkin emang kamu tahu alamatku? ya.. paling aku usir (kamu tersenyum bercanda) aku jawab ya siapa tahu aja tuhan ngasih jalan walaupun aku gak tau alamatnya :)  akhirnya Doaku yg setiap rakaat aku Berdoa akhirnya tercapai Tuhan ngasih aku jalan awalnya ku sangat bahagia karna akupun gak tau Ternyata aku udah berada didepan rumahmu serasa mimpi ketika aku disuruh tidur tempatmu aku lgsg sujud syukur berterimakasih karna tuhan telah mempertemukan aku sama kamu namun aku kecewa TERNYATA benar keberadaanku tidak kamu inginkan ketika diperjalanan pulang aku tidak mengharapkan apa" cukup kamu bilang HATI-HATI DIJALAN DAN TRIMAKSIH UDAH LAKUIN INI SEMUA itu sudah cukup buat aku bahagia namun tidak satu katapun tidak terucap betapa sedihnya aku BBM gak di baca, SMS gak dibales aku tetap berfikir positif mungkin kamu gak ada pulsa akhirnya aku telfon tp gak kamu angkat aku cuma kawatir denganmu karna pada saat itu kamu lagi sakit jika sampai aku hubungi semua temanmu untuk bertanya bagaimana kabarmu dan minta tolong untuk jagain kamu dan buat kamu slalu bahagia:) meski sedikitpun kamu tidak kawatirin aku padahal aku gak tau arah dri sukabumi ketanggerang... sedih banget rasanya aku bingung apa yang aku harus lakukan Mungki AKU hanyalah Benalu dihidupmu yang tidak kamu harapkan keberadaanya, aku tidak ingin buat kamu kecewa dengan hadirku yang sebenarnya aku ingin buatmu bahagia namun Ternyata aku tidak bisa buat kamu bahagia mafkan aku maafkan aku yg tidak sempurna untukmu mafkan aku jika aku tak pantas untukmu trimakasih untuk kebahagian yang tlah kau berikan kepadaku sedangkan aku hanyalah wanita bodoh yang tidak bisa buatmu bahagia :'( namun jika aku berarty untukmu walau hanya seujung kuku berilah aku sedikit kabarmu karna meski aku kecewa namun DOAKU sampai saat ini adalah semoga Tuhan slalu membuatmu bahagia dan aku sabar menunggu kabar darimu rasaku masi seperti yg dlu tak berubah meski kau kecewakanku o:) aku sayang kamu wahai seseorang yang mungkin tidak akan pernah aku raih karna aku yg tidak sempurna!!!!





SELAMAT BAHAGIA SAYANG, BAHAGIALAH KARNA BAHAGIAMU ADALAH NYAWAKU


by: yang slalu mencintaimu
A3


Minggu, 04 Oktober 2015

sosiokultural ( makalah mengenai sosial budaya)



PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA

Makalah yang Disusun untuk Melengkapi Tugas Kelompok Mata Kuliah Kesehatan dan Gangguan Mental Semester III/2015












Disusun Oleh :
ROSITA HANNA ARINTA                             14081018
DEA                                                                14081026
TRIA SEPTIYANI                                           14081036
TRIFONIA SRI. R. BOTA LAGAMAKIN       14081062



FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2015

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kebudayaan Sosial”. Tidak lupa kami juga mengucapkan  terimakasih kepada dosen karena telah memberikan tugas makalah ini sehingga menambah ilmu kami mengenai kebudayaan sosial.
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.




Yogyakarta, 29 September 2015








DAFTAR  ISI

Kata pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar isi........................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan............................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................. 1
1.3 Tujuan dan manfaat............................................................................................... 2
Bab II Isi.......................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian............................................................................................................. 3
2.2 Pendekatan sosial budaya...................................................................................... 4
Bab III Penutup................................................................................................................ 8
Kesimpulan....................................................................................................................... 8
Daftar pustaka.................................................................................................................. 9




BAB I


PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sosial Budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur sosial budaya. Sebab sebagian besar dari kegiatan manusia dilakukan secara kelompok.Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia itu senang bergaul dan berinteraksi dengan manusia lain di dalam kehidupan bermasyarakatnya, maupun berinteraksi dengan lingkungannya. Hidup di masyarakat merupakan manifestasi bakat sosial individu, namun apabila tidak dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, maka individu akan mengalami kesulitan bersosial di dalam masyarakat dan lingkungan sosialnya.Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antar masayarakat, dan individu dengan masayarakat sedangkan budaya mengacu pada pola aktivitas manusia dan simbol, yang memberikan arti penting untuk kegiatan Bermasyarakat yang dapat di ekspresikan melalui seni, sastra, kostum, adat dan tradisi sehingga terbentuklah suatu budaya. Dengan demikian sosial dan budaya sangatlah berkaitan.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan beberapa masalah yaitu :
1.      Apa itu pendekatan sosial budaya?
2.      Apa saja teori dari pendekatan sosial budaya ?





1.3 Tujuan dan Manfaat

                Tujuan:
Untuk mengetahui  pengaruh dari  sosial budaya serta  bagaimana cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.


Manfaat: 
Manfaat dari Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang luas mengenai sosial budaya  dalam penerapan  kehidupan sehari-hari.









 


  


BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sosial ialah segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan atau dapat juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum (kata sifat).
          Sedangkan budaya dari kata Sans atau Bodhya yang artinya pikiran dan akal budi. Budaya ialah segala hal yang dibuat oleh manusia berdasarkan pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta, rasa dan karsa. Dapat berupa kesenian, pengetahuan, moral, hukum, kepercayaan, adat istiadat ataupun ilmu.
          Maka definisi sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk dan/atau dalam kehidupan bermasyarakat. Atau lebih singkatnya manusia membuat sesuatu berdasar budi dan pikirannya yang diperuntukkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendekatan sosial budaya berfokus pada kekuatan sosial dan budaya sebagai kekuatan yang bekerja di luar individu. Kekuatan sosial dan budaya inilah yang membentuk setiap aspek perilaku manusia, mulai dari cara kita mencium sampai apa yang kita makan dan di mana kita makan. Banyak dari kita meremehkan pengaruh orang lain, konteks sosial, dan peraturan budaya pada hampir seluruh perilaku kita. Kita ibarat ikan yang tidak sadar bahwa kita hidup di air, meskipun demikian jelasnya pengaruh air dalam kehidupan kita. Para psikolog dari perspektif ini mempelajari air yakni lingkungan sosial dan budaya tempat manusia “berenang” setiap hari.
Melalui perspektif ini, para psikolog sosial mengarahkan penelitiannya pada peraturan, peran sosial, cara seseorang menaati otoritas, cara kita dipengaruhi oleh orang lain seperti pasangan, kekasih, teman, atasan, orang tua, dan orang asing. Psikolog budaya menelaah cara peraturan dan nilai budaya (baik yang eksplisit maupun implisit) mempengaruhi perkembangan perilaku dan perasaan seseorang. Mereka mempelajari cara budaya mempengaruhi kesediaan seseorang untuk menolong orang asing yang sedang mengalami kesulitan, atau cara budaya mempengaruhi apa yang dilakukan seseorang ketika sedang berada dalam keadaan marah. Karena manusia pada hakikatnya adalah hewan sosial yang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang berbeda-beda, perspektif sosiokultural telah membuat psikologi menjadi disiplin ilmu yang lebih representatif dan tepat.
Pendekatan sosial budaya menelusuri cara-cara lingkungan sosial dan budaya dalam mempengaruhi perilaku. Para penganut pendekatan ini berpendapat bahwa pemahaman yang menyeluruh mengenai perilaku seseorang memerlukan pengetahuan mengenai konteks budaya tempat perilaku itu muncul. Pendekatan sosial tidak hanya memusatkan pada perbandingan perilaku pada seluruh negara tapi juga pada perliku individu dari kelompok etnis dan budaya yang berbeda dalam suatu negara.

2.2 Pendekatan Sosial Budaya
Pandangan para ahli teori sosio budaya hampir sama dengan pandangan para humanis dan para eksistentialis. Mereka juga berbicara mengenai hubungan manusia dengan alam semesta dan kematian, sedangkan para pendukung pandangan sosio budaya berbicara mengenai hubungan antara individu dan norma-norma serta harapan-harapan masyarakat.
Dukungan Sosial Tidak Ada
Para ahli teori sosio budaya mengemukakan bahwa penyebab tingkah laku abnormal tidak ditemukan dalam individu, melainkan dalam masyarakat itu sendiri. orang-orang akan mengembangkan masalah-masalah psikologis bila mereka berada dalam stress yang hebat yang disebabkan oleh kemiskinan, kemelaratan social, diskriminasi dan tidak memiliki peluang. Dengan kata lain, pandangan sosio budaya melihat tingkah laku abnormal (maladaptive) sebagai akibat dari ketidakmampuan individu untuk menangani stress secara efektif. Hal itu tidak dilihat sebagai penyakit atau masalah yang ada hanya dalam individu, tetapi sekurang-kurangnya sebagian merupakan kegagalan sistem dukung social.
Selanjutnya, para psikolog sosio budaya mengemukakan bahwa hubungan-hubungan antar pribadi individu dalam masyarakat akan mempengaruhi kesehatan mental individu. Makin matang individu secara intelektual dan emosional, maka makin besar kemampuan untuk berfungsi sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab. Ini hanya mungkin terjadi kalau masyarakat dimana individu itu hidup ikut berperan dalam meningkatkan kesehatan mental individu. Tetapi, masyarakat sering menyebabkan pola-pola tingkah laku abnormal dalam anggota masyarakat karena masyarakat tidak menyediakan sarana-sarana atau lembaga-lembaga yang dibutuhkan untuk pembinaan kesehatan mental. Keluarga berantakan dan anak-anak lari meninggalkan rumah karena orang tua yang emosinya tidak stabil, tidak dapat menemukan bantuan yang dibutuhkan. Beberapa masyarakat memiliki sarana-sarana atau lembaga-lembaga yang sangat penting untuk kesehatan mental, tetapi karena kekurangan kepemimpinan maka tidak dapat mengembangkan program kesehatan masyarakat.
Para psikolog sosio budaya tidak menyangkal peran dari sejarah hidup atau faktor genetik dalam menyebabkan tingkah laku abnormal (maladaptive) tetapi tidak dianggap cukup untuk menimbulkan tingkah laku tersebut, selain kalau tidak ada faktor-faktor social yang mendukung kesehatan mental individu dan mencegah tingkah laku abnormal. Dengan kata lain, masyarakat mendukung kesehatan mental individu dari luar. Usaha-usaha masyarakat yang bergerak menuju kebersihan perkampungan kumuh, pembangunan kembali perkotaan, perbaikan sistem-sistem sekolah yang lebih baik dan guru-guru yang bermutu, penyediaan fasilitas reaksi yang lebih banyak, program kepemudaan, penyediaan lapangan kerja yang cukup, pemberian skala gaji yang memadai, pembentukan pemerintahan yang lebih baik dan lebih efisien merupakan contoh-contoh khusus penerapan dukungan masyarakat terhadap kesehatan mental individu.
Masyarakat dalam masa peralihan harus dapat menyesuaikan diri dengan faktor-faktor tertentu, seperti sumber-sumber daya fisik yang berubah, perkembangan-perkembangan yang sangat cepat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, industrialisasi dan urbanisasi. “ketertinggalan budaya” yakni ketidakmampuan fungsi masyarakat untuk menginformasikan atau mendidik warga-warganya mengenai penemuan-penemuan baru dan penerapannya, pola-pola kehidupan yang berubah-ubah dan perubahan-perubahan dalam organisasi masyarakat itu sendiri.
Para psikolog sosio budaya berpendapat bahwa peningkatan kesehatan mental individu bukan hanya tanggung jawab profesi kedokteran saja, melainkan juga tanggung jawab lembaga-lembaga sosial yang terorganisasi seperti keluarga, tempat kerja, lembaga agama, sistem pendidikan, saluran-saluran rekreasi dan pelayanan-pelayanan khusus yang bersifat memperbaiki dan melindungi. Usaha-usaha yayasan swasta merupakan sumber kesehatan mental ysng penting dalam masyarakat. Dalam masyarakat modern, perumahan merupakan faktor yang sangat penting diantara segi-segi lingkungan fisik. Kondisi-kondisi perumahan ada kaitannya dengan kesehatan dan kepribadian. Jika kondisi-kondisi itu menyebabkan perasaan tidak adekuat atau rendah diri, maka jelas pengaruhnya sangat merugikan kesehatan mental. Keadaan yang berjubel tidak menjamin privasi individu dan kekurangan udara serta sinar matahari menyebabkan penularan penyakit semakin mudah. Tempat-tempat tinggal yang dingin dan lembab serta gersang mengurangi ketahanan fisik dan mental. Sangat penting bahwa masyarakat menyediakan lingkungan yang cukup baik dan berguna agar baik anak-anak maupun orang dewasa berkembang dengan adekuat didalam ruang lingkupnya.
Sebutan (labeling)
Menurut para ahli teori sosio budaya yang radikal, seperti psikiater Thomas Szasz (1961), penyakit mental tidak lebih daripada hanya mitos suatu konsep yang digunakan untuk menodai dan menundukkan orang-orang yang tingkah lakunya menyimpang dari masyarakat. Szasz mengemukakan bahwa apa yang dinamakan penyakit mental sebenarnya adalah masalah-masalah dalam hidup buka penyakit seperti halnya influenza, tekanan darah tinggi dan kanker. Lebih lanjut dia mengemukakan bahwa orang-orang yang melukai hati orang lain atau menjalankan tingkah laku yang menyimpang dari masyarakat dilihat sebagai ancaman oleh orang-orang yang sudah merasa diri mapan.
Para ahli teori sosio budaya juga berpendapat bahwa begitu sebutan (labeling) “penyakit mental” digunakan, maka sulit sekali menghilangkannya. Sebutan itu juga mempengaruhi bagaimana orang lain memberikan respons kepada  orang itu.  Dengan sebutan “sakit mental”, maka orang lain memberikan stigmatisasi dan degradasi sosial kepada orang itu. Peluang-peluang kerja tertutup untuk mereka, persahabatan mungkin putus dan orang-orang yang disebut sakit mental itu makin lama makin diasingkan dari masyarakat. Szasz berpendapat bahwa memperlakukan orang-orang sebagai “orang-orang yang menderita sakit mental”  sama saja menelanjangi martabat mereka karena menolak mereka untuk bertanggung jawab terhadap tingkah laku dan pilihan mereka sendiri. dalam pandangan Szasz, orang-orang yang bermasalah harus didorong untuk lebih bertanggung jawab dalam menangani hidup dan memecahkan masalah-masalah mereka sendiri.
Masyarakat sebagai Agen yang Tidak Adil
Salah seorang pendukung terkenal dari pandangan sosio budaya adalah R.D.Laing. seorang psikiater Inggris, memiliki pandangan yang sama dengan para humanis mengenai bermacam-macam penyakit sosial dalam masyarakat kontemporer. Dia berpandangan lebih kritis karena menuduh masyarakat sebagai agen yang tidak adil karena tetap berjuang supaya kelas bawah tetap berada sebagai kelas bawah. Laing juga mengkritik komunikasi modern, terutama pola-pola komunikasi dalam keluarga. Keluarga dan masyarakat menetapkan tujuan-tujuan yang bertentangan dan tanpa makna serta mendorong individu untuk memberangus tingkah lakunya sendiri yang autentik dan mengutamakan peran sosial yang sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat.
Pada waktu individu menjadi dewasa, dia diputuskan dari dirinya yang sebenarnya dan dia mengembangkan diri palsu yang cocok dengan dunia sosial (masyarakat) dengan akibatnya ia merasa terasing dari dirinya sendiri.
Komentar Tentang Pendekatan Sosio Budaya
Pandangan sosio budaya telah menekankan peran lingkungan sosial terhadap emosi-emosi dan tingkah laku abnormal (maladaptive). Misalnya, tingkat stress dan depresi anak-anak meningkat bila mereka hidup dalam suatu lingkungan dimana orang-orang dewasa selalu marah dan bertindak agresif. Ada bukti bahwa kepekaan terhadap perselisihan orang tua adalah lebih besar untuk anak laki-laki daripada untuk anak perempuan (Cummings, et al., 1985; Farber, et al., 1985).
Pandangan sosio budaya telah berpengaruh dalam menghasilkan pendekatan-pendekatan baru yang kreatif terhadap tingkah laku abnormal pada golongan-golongan penduduk yang kebutuhan-kebutuhan psikologisnya sampai sekarang terabaikan. Pendekatan ini efektif baik dalam mengubah segi pemikiran akademik maupun dalam mengubah kebijakan sosial. Pendekatan ini juga penting karena mengajukan beberapa pertanyaan penelitian yang akan datang dan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menyumbangkan sesuatu kepada pemahaman kita mengenai penyebab sosial dari tingkah laku abnormal dan cara-cara lingkungan sosial dapat meningkatkan kehidupan anak-anak dan orang-orang dewasa. Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan adalah : (1) Bagaimana stress dalam kehidupan pribadi dan dalam masyarakat mempengaruhi tingkah laku abnormal?; (2) Dapatkah masyarakat memberikan dukungan sosial yang mencegah tingkah laku abnormal atau membatasi akibat-akibat yang tidak diinginkan?; (3) Bagaimanakah masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dari kelompok-kelompok tertentu, seperti orang-orang yang menderita penyakit mental kronis dan orang-orang tunawisma, dengan sangat baik?


BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Sosial Budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur sosial budaya.Pendekatan sosial budaya berfokus pada kekuatan sosial dan budaya sebagai kekuatan yang bekerja di luar individu pendekatan ini berpendapat bahwa pemahaman yang menyeluruh yaitu mengenai perilaku seseorang yang memerlukan pengetahuan mengenai konteks budaya tempat perilaku itu muncul.Sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk kehidupan bermasyarakat. Atau lebih singkatnya manusia membuat sesuatu berdasar budi dan pikirannya yang diperuntukkan dalam kehidupan bermasyarakat.










DAFTAR PUSTAKA


King, Laura A. 2012. Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiasif. Jakarta : Salemba
Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta : Kanisius